Grup Obrog-obrog Mulai Mengais Rezeki

10 Mei 2021, 06:05 WIB
Tati/KC SEJUMLAH personel grup obrog-brog di Kelurahan Majalengka Wetan, Kecamatan Majalengka tengah melakukan persiapan untuk mengamen keliling warga, dan malamnya kembali pentas membangunkan sahur, Minggu (9/5/2021).*

MAJALENGKA, (KC Online).-

Sejumlah grup obrog-obrog di Kabupaten Majalengka yang biasa membangunkan sahur, mulai berkeliling mengambil sumbangan dari masyarakat di kawasan permukiman yang biasa dilintasi setiap dini hari.  

Grup obrog-obrog ini ada yang menabuh tabuhan dengan alat sederhana seperti galon air, ember dan tutup panci ditambah alat pengeras suara,  dengan personel yang terbatas pula.

Namun banyak juga berkeliling membawa alat musik  lengkap seperti gitar, bass, kendang dan speaker yang disimpan di kotak dorongan dengan puluhan personelnya, ditambah dua hingga tiga penyanyi yang biasa manggung bersama kuda renggong atau jaipong dangdut.

Seperti yang diakukan grup obrog-obrog dengan empat personel, yakni Munawir, Jaja, Didi serta Ucu. Setiap hari mereka berkeliling komplek perumahan, masuk dari jalan satu ke jalan lainnya untuk membangunkan sahur. Mereka mulai berangkat sekira pukul 03.45 WIB dan berhenti pukul 03.30 WIB, dilanjutkan dengan membangunkan sahur melalui pengeras suara di masjid, yang dilakukan hingga adzan subuh.

Berbeda dengan grup Eman yang berkeliling membawa belasan personel dengan alat musik yang lengkap. Mereka hampir dua blok dikelilingi untuk membangunkan sahur, berjalan dari gang ke gang yang penyanyinya melantunkan lagu-lagu dangdut nan riang.

“Kalau obrog-obrog identik dengan lagu riang, untuk diikuti dengan joged,” kata Eman.

Ketika keliling memungut imbalanpun mereka membawa tiga penyanyi. Kemudian beberapa orang di antaranya membawa ember atau kardus sebagai wadah uang pemberian para donatur yang dilintasinya mulai pukul 14.00 WIB.Sehingga dengan cara ini, penyanyi atau pemetik gitar dan penabuh musik lainnya tidak terganggu untuk mengambil uang kepada masyarakat. Bahkan  beberapa anak kecil ikut keliling sambil berjoget atau ada juga yang sekadar ikut berjalan serta diminta orang dewasa untuk menyodorkan kotak.

Karena dianggap mengamen pada siang hari, akhirnya banyak warga yang menonton dan akhirnya memberi uang walaupun alakadarnya.

Menurut Enda salah seorang anggota grup obrog-obrog, dari kegiatan tersebut grupnya terkadang memperoleh uang hingga sekitar Rp 11 jutaan ditambah beras. Karena ada beberapa warga yang juga memberi imbalan beras. Uang tersebut dibagi rata untuk semua anggota, setiap orang memperoleh sekitar Rp 1.000.000 lebih.

“Itu tahun lalu, tahun sekarang masih dikumpulan, masih keliling hingga H-1 Lebaran. Pendapatan tergantung rejeki, berapapun harus diterima. Ini sekadar hiburan juga,” katanya.

Uang tersebut baginya lumayan besar untuk bekal Lebaran. Karena  selama Ramadan tidak ada pentas seni dan baru manggung lagi setelah Lebaran.(Tati)

Editor: Dandie Kabar Cirebon

Terkini

Terpopuler