KABARCIREBON - Otositas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon sepanjang tahun 2022 mencatat pengaduan dari konsumen dan masyarakat dengan jumlah total sebanyak 777 pengaduan.
Kepala OJK Cirebon Mohammad Fredly Nasution mengungkapkan, OJK mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat wilayah Cirebon.
"Untuk bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), ini menjadikan tugas EPK OJK dalam mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat," ungkap Ferdly Nasution dalam media briefing di kantor OJK setempat, Rabu (21/12/2022).
Disampaikan Ferdly, hingga bulan Oktober 2022 jumlah pengaduan konsumen mengalami peningkatan signifikan, atau mencapai 777 pengaduan, naik dibanding bulan Desember 2021 sebanyak 382 pengaduan.
"Ini disebabkan peningkatan pengaduan walk in, yang sebelumnya tidak ada, karena OJK Cirebon telah membuka layanan pengaduan offline pada semester II Tahun 2022 dengan topik aduan yang banyak disampaikan terkait konsultasi legalitas Pinjaman Online (Pinjol)," terang Ferdly.
OJK juga mencatat dari 777 pengaduan yang masuk, pengaduan terbanyak atau 41,95 persen bersumber dari konsultasi legalitas Pinjol, pengaduan CSI, KSP, konsultasi SLIK, peraturan IKNB, dan konsultasi lainnya. Sedangkan pengaduan terbesar kedua bersumber dari bank umum atau sebesar 27,79 persen terkait dengan masalah restrukturisasi, pengambilan jaminan, pelunasan dipercepat, dan take over kredit.
Pengaduan terbesar ketiga adalah di sektor perusahaan pembiayaansebesar 16,73 persen mayoritas terkait dengan penarikan objek pembiayaan, paylater, dan penyalahgunaan data melalui social engineering.
"Untuk pengaduan keempat dari fintech lending sebesar 6,18 persen yang mayoritasnya terkait dengan penyalahgunaan data melalui social engineering," jelasnya.
Menurut Fredly, selain menangani pengaduan konsumen, OJK juga melayani permintaan SLIK Debitur, yang dari per Oktober 2022 OJK Cirebon telah melayani 6.030 permintaan SLIK debitur.(Epih)