Potensi Zakat Profesi PNS Capai Rp 25 Miliar, H Rokhmat Ardiyan, Awali Bayar Zakat Mal Senilai Rp 20 Juta

- 14 April 2021, 22:37 WIB
 SALAH seorang pengusaha sukses, H Rokhmat Ardiyan, membayar zakat mal sebesar Rp 20 juta pada Ketua Baznas Kuningan, H Yayan Sofyan, disaksikan unsur pimpinan Baznas lainnya, bertempat di Aula Rest Area Cirendang, Rabu (14/4/2021).* Emsul/KC
SALAH seorang pengusaha sukses, H Rokhmat Ardiyan, membayar zakat mal sebesar Rp 20 juta pada Ketua Baznas Kuningan, H Yayan Sofyan, disaksikan unsur pimpinan Baznas lainnya, bertempat di Aula Rest Area Cirendang, Rabu (14/4/2021).* Emsul/KC

KUNINGAN, (KC Online).-
Salah seorang pengusaha sukses, H Rokhmat Ardiyan, di awal bulan suci Ramadan 1442 H mengawali membayar zakat mal senilai Rp 20 juta yang diserahkan langsung pada pimpinan Baznas Kabupaten Kuningan, bertempat di Aula Rest Area Cirendang, Rabu (14/4/2021).
Kehadiran para pimpinan Baznas Kuningan yang diketuai HR Yayan Sofyan itu berawal untuk melaksanakan silaturahmi serta tukar pendapat dengan Ardiyan terkait upaya pengembangan maupun pengelolaan zakat fitrah, zakat mal maupun zakat lainnya agar lebih optimal dan profesional.
Hal itu mengingat, H Ardiyan sempat menjadi Ketua Baznas Kuningan periode sebelumnya sehingga lembaga tersebut mengalami kemajuan yang cukup berarti. Karenanya, para pimpinan Baznas Kuningan yang baru, melakukan sharing dengan tokoh pengusaha sukses yang satu ini.
“Kami memiliki program gerakan cinta zakat, selanjutnya melakukan koordinasi dengan Pemkab Kuningan. Program tersebut mendapat dukungan dari pemerintah daerah, sehingga bupati akan mengeluarkan surat instruksi bagi PNS untuk mengeluarkan zakat profesi setiap bulan. Sedangkan potensi zakat profesi bagi PNS di Kuningan diperkirakan mencapai Rp 25 miliar per tahun,” jelas Yayan.
Sementara, H Ardiyan mengungkapkan, dengan adanya kesungguhan Baznas Kuningan melaksanakan program kerja cinta zakat, maka menumbuhkan kepercayaan pada masyarakat. Para wajib zakat ini tidak hanya warga yang ada di daerah, termasuk masyarakat Kuningan yang ada di luar kota, atau para pengusaha sukses harus disentuh. Mereka akan lebih percaya apabila pengelolaan serta penyalurannya dilakukan tepat sasaran sesuai peruntukannya.
“Hasil zakat juga bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi umat, termasuk para santri yang ada di pondok pesantren melalui usaha ekonomi produktif. Kami yakin para agniya akan tersentuh, karena dalam penyaluran zakat sudah jelas dan sesuai peruntukannya. Orang membayar zakat itu tidak akan merugi, bahkan menambah keberkahan serta banyak memperoleh kemudahan dalam segala kehidupan,” tutur Ardiyan.
Ditambahkannya, jika di Kuningan terdapat 360 pondok pesantren, maka Baznas harus hadir untuk memberikan bantuan modal usaha, baik terhadap para santri, masyarakat usia produktif maupun usaha ekonomi lainnya seperti UMKM.
Maka, angka mustahik (penerima zakat) di Kuningan secara berangsur akan menjadi muzaki (pembayar zakat) setelah ekonomi mereka (masyarakat) mengalami kemajuan.
“Pengurus Baznas Kuningan, coba sekali-kali mengadakan studi banding ke kabupaten/kota pada Baznas terbaik. Kenapa tidak pengurus sekali-kali menghadirkan tokoh motivator seperti Renal Kasali, Ippo Santosa, Ari Ginanjar maupun motivator lainnya untuk menggugah serta menimbulkan kesadaran bagi para wajib zakat yang ada di daerah maiupun luar kota,” harap H Ardiyan. (Emsul)

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x