Kabar Cirebon-Online Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Kiai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek, Kabupaten Cirebon KH. Muhammad bin Ja'far menilai, kurikulum merdeka belajar yang tengah dikembangkan pemerintah pusat di sekolah-sekolah sama halnya dengan konsep pendidikan di pesantren.
Seperti diketahui, learning loss muncul saat setelah virus Covid-19 menyebar dan menjadi wabah bagi penduduk dunia khususnya masyarakat Indonesia sendiri. Sebagai bentuk respon atas efek luar biasa yang disebabkan pandemi ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan kurikulum merdeka belajar.
KH. Muhammad bin Ja'far yang juga Kepala Sekolah SMP KHAS menjelaskan, menurut Menteri Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim, inti dari kurikulum merdeka adalah merdeka belajar. Yaitu konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing.
Jadi lanjut Kiai Muhammad, dilihat dari prosesnya, kurikulum merdeka belajar ini sejatinya tidak jauh berbeda dengan kurikulum yang ada di pesantren. “Pada dasarnya kurikulum merdeka belajar ini sama dengan yang ada di pesantren kita," katanya, Kamis (21/7/2022).
Belum lama ini, aku dia, SMP KHAS Kempek pun telah menyelenggarakan In House Training Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru, staf, dan karyawan SMP KHAS Kempek, dan diisi oleh pemateri H Agus sudjono, pengawas manajerial Anto Suharto serta dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, H Ronianto.