Keren, Anak-anak Ini Bisa Hitung Cepat Sampai Angka Ribuan Hanya dengan Jari Tangan

- 8 Januari 2023, 21:38 WIB
Ratusan anak usia TK B - Kelas 6 SD di Ciayumajakuning mengikuti lomba olimpiade hitung cepat yang digagas oleh Prisma, Minggu (8/1/2023).
Ratusan anak usia TK B - Kelas 6 SD di Ciayumajakuning mengikuti lomba olimpiade hitung cepat yang digagas oleh Prisma, Minggu (8/1/2023). /IST/

KABARCIREBON - Ratusan anak-anak usia TK hingga SD antusias mengikuti perlombaan olimpiade hitung cepat, Minggu (8/1/2023), di Transmart Cirebon. Perlombaan ini digagas oleh Prisma Kalkulator Tangan. Yang unik dari lomba ini, anak-anak tersebut menjawab soal-soal hitungan hanya dengan menggunakan 10 jarinya, tanpa alat bantu apapun.
 
"Pesertanya dari Ciayumajakuning dengan total yang ikut 272 peserta, untuk TK B sampai kelas 6 SD. Tujuan lomba ini untuk mencerdaskan anak-anak. Banyak orang pusing dengan angka-angka, tapi di sini dibuat hepi karena ada metode hitung cepat pakai tangan," ujar Ketua Panitia, Yulia.
 
Menurutnya, saat seorang anak berhitung dengan menggunakan tangan sebagai kalkulatornya, tanpa alat bantu apapun, maka anak tersebut telah menggunakan otak kanan dan kirinya.
 
 
"Karena hepi, bisa memecahkan masalah hitungan dengan menggunakan 10 jari tangan saja tanpa alat bantu apapun. Angka yang bisa dihitung dengan tangan itu mencapai angka ribuan, anak-anak yang telah belajar metode hitung cepat pakai tangan ini bisa menjawab dengan cepat," ujarnya.
 
Sementara itu, Trainer Nasional Prisma, Toto Prasojo mengatakan, lomba ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi semua unit Prisma. Prisma sendiri memiliki cabang lebih dari 2 ribu unit di seluruh Indonesia. 
 
"Melalui lomba ini, kita juga ingin 
memasyarakatkan Prisma di Cirebon," katanya.
 
 
Prisma sendiri didirikan oleh Zaenal Ahmad. Ia menciptakan metode hitung cepat menggunakan 10 jari tangan mulai dari level pertama hingga kini level 10.
 
"Awalnya menggunakan sempoa, dalam perjalanan tidak semua murid bisa ikut les hitung, dan tidak semua murid punya sempoa, di situ kemudian mulai cari cara berikhtiar berhitung tanpa menggunakan alat," katanya.
 
Setelah itu, Zaenal Ahmad akhirnya mulai mengalihkan jari tangan sebagai alat hitung.
 
 
"Ketemu level-levelnya,  hingga saat ini level 10 atau level paripurna. Melalui metode menggunakan jari tangan ini, membantu anak percaya diri belajar matematika," ujarnya.(Fanny)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x