Petani Ini Temukan Varietas Bibit Padi Unggul, Setahun Bisa Panen 3 Kali

- 26 Januari 2023, 17:43 WIB
Petani di Kabupaten Cirebon berhasil menciptakan varietas padi unggul sehingga bisa panen tiga kali dalam setahun.
Petani di Kabupaten Cirebon berhasil menciptakan varietas padi unggul sehingga bisa panen tiga kali dalam setahun. /Iwan Kabar Cirebon/
KABARCIREBON - Seorang petani asal Kabupaten Cirebon, Usman Efendi, berhasil menciptakan varietas bibit padi unggul.
 
Menurut Usman, ciptaannya ini mampu menghasilkan padi yang lebih maksimal. Pasalnya varietas baru yang dirilisnya merupakan hasil perkawinan silang bibit padi Ufa 2 dengan sertani 13. 
 
Varietas baru hasil penelitian Usman ini, hasil panennya terbukti lebih banyak tiga hingga empat  kwintal per hektar dibandingkan dengan hasil panen yang menggunakan bibit padi pada umumnya.
 
 
Bahkan, varietas baru temuan Usman ini  bisa membuat tanaman padi tetap tumbuh subur, meskipun pada saat lahannya kekurangan air akibat kemarau.
 
Dirinya ingin membuktikan, bahwa panen padi di daerahnya bisa dilakukan tiga kali dalam satu tahun.
 
"Petani di sini belum ada yang berani tiga kali (tanam, red), saya ingin mencontohkan bahwa bisa tiga kali dengan penemuan bibit saya ini," ujar Usman Efendi.
 
 
Usman menjelaskan, meskipun ditanami terus menerus, dirinya  memastikan kondisi tanahnya tidak akan jenuh. Karena ia mengaku memiliki obat penyubur tanah dengan cara disemprot terlebih dahulu.
 
"PH asam dan PH basah kita ukur dulu, kalau asamnya tinggi kita semprot pakai penyubur tanah," kata Usman.
 
Sementara untuk pengendali hama sundep yang biasa menyerang tanaman padi, Ia sudah menyiapkan insektisida yang juga merupakan hasil ciptaannya sendiri.
 
 
Insektisida ciptaannya itu juga mampu membuat hama tikus menyingkir. Usman mengatakan, hama tikus tidak berani mendekat akibat bau yang ditimbulkan insektisida tersebut.
 
Sementara untuk penggunaan pupuknya sendiri, lanjut Usman, bisa lebih hemat 1,75 kwintal per hektar. Karena sesuai anjuran Pemerintah, komposisi pupuk kimia untuk 1 hektar lahan itu membutuhkan 4,75 kwintal.  
 
"Kalau pupuk kita cukup tiga kwintal, jadi ada penghematan 1,75 kwintal," ungkapnya.
 
 
Untuk hasil panen varietas baru tersebut, kata Usman, juga lebih banyak jika dibandingkan dengan varietas padi lainnya yang banyak ditanam petani.
 
Usman menyebut, hasil panen yang baru saja dilakukan, ada peningkatan 300 kilogram atau tiga kwintal per hektar dibanding varietas pada umumnya.
 
Peningkatan tersebut, diakui Usman masih belum maksimal. Hal itu terjadi karena disebabkan ada faktor hama berupa ribuan burung.
 
 
"Makanya sekalian saya uji cobakan insektisidanya, itu supaya burungnya makan hanya sekali," katanya.
 
Di tempat yang sama, pegiat pertanian, Dudi Setiawan mengatakan, temuan varietas baru petani tersebut memang tidak main-main.
 
Ia sendiri selalu mengawal inovasi yang dilakukan petani asal Kabupaten Cirebon selama ini. Dudi menyebut, panen yang dilakukan pada Minggu (23/1/2023) kemarin merupakan panen kedua dari dua varietas berbeda hasil temuan petani tersebut.
 
 
"Saya memberi kesaksian bahwa temuan Pak Usman ini tidak main-main," katanya.
 
Dudi mengungkapkan varietas baru yang diciptakan oleh Usman Efendi juga sudah di uji cobakan di Kabupaten Kuningan dan Tegal Jawa Tengah.
 
Bahkan untuk hasil panen di dua daerah tersebut juga luar biasa.  Pihak dari kedua daerah tersebut sudah meminta kerjasama dengan petani penemu varietasnya. 
 
 
Sementara itu Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Lili Eliyah meminta agar pemerintah daerah memberikan ruang untuk petani ini.
 
Menurutnya perlu dukungan pemerintah daerah agar apa yang dilakukan oleh Usman Efendi ini bisa bermanfaat untuk orang banyak.
 
"Tadi ada Ketua dan wakil ketua DPRD Kabupaten Cirebon, minta fasilitasi lahan untuk percobaan pada milik Usman Efendi ini," kata Lili.
 
 
Lili meminta agar percobaan tanam padi ini tidak hanya dilakukan di lahan yang sedikit, bahkan tidak boleh merasa puas dengan hasil ini.
 
"Terus lakukan jangan merasa puas, harua tetap ditingkatkan lagi, " ungkapnya. (Iskandar)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x