Pesantren Al-Marifah Cirebon Gelar Pengajian Akbar, Hadirkan Putera WALIYULLAH Syekh Said, Romo KH Ahmad Saidi

- 28 Januari 2023, 01:25 WIB
Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Marifah yang beralamat di Blok Pejagan Asem RT 04 RW 01, Desa  Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, akan menggelar pengajian akbar menghadirkan ulama besar yang merupakan putera Waliyullah dari Syekh KH Sa’id bin Syeikh Armiya.
Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Marifah yang beralamat di Blok Pejagan Asem RT 04 RW 01, Desa Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, akan menggelar pengajian akbar menghadirkan ulama besar yang merupakan putera Waliyullah dari Syekh KH Sa’id bin Syeikh Armiya. /


KABARCIREBON-Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Marifah yang beralamat di Blok Pejagan Asem RT 04 RW 01, Desa  Kedungbunder Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat, akan menggelar pengajian akbar yang dihadiri ribuan jemaah dari berbagai pelosok tanah air, Minggu 29 Januari 2023 malam, sekitar pukul
19.00 sampai dengan selesai.

Penceramahnya akan menghadirkan ulama besar yang merupakan keturunan Waliyullah dari Syekh KH Sa’id bin Syeikh Armiya, bernama Romo KH. Ahmad Saidi. Beliau merupakan Pengasuh Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah Giren, Talang, Kabupaten Tegal Provinsi Jawa Tengah.
 
Pesantren ini tertua dan pertama berdiri di Kabupaten Tegal. Almagfurlah KH Said bin KH Armia sendiri merupakan seorang waliyullah dari Tegal. Beliau seorang wali yang sangat zuhud dan wara.
Baca Juga: Syekh Sayid Faqih Ibrahim Pendiri Pondok Pesantren Pertama di Majalengka & Keturunan Menjadi Bupati Cianjur

Waliyullah atau Wali Allah menurut Kitab Minhajul Muslim karya Syekh Abu Bakar Jabir Al Jazairi dijelaskan, merupakan ulama yang sangat dekat dengan Allah SWT, karena keimanan dan ketakwaannya.
 
Wali tak pernah bersedih hati atas kesusahan dalam kehidupan di dunia, karena yang menjadi tujuan hidupnya hanyalah kehidupan akhirat.

Sehingga jika seorang wali meminta apapun, pasti akan dipenuhi alias diqabulkan.Jika meminta pertolongan kepada Allah, pasti ditolong. Memohon perlindungan dari Allah pasti lindungi, dan tentunya masih banyak karomah lainnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Kebon Kelapa Al-Ma'rifah KH Syamsul Ma'arif M.Pd mengaku bersyukur dapat menghadirkan ulama besar pada pengajian akbar ini. Pengajian ini rutin dilaksanakan setiap bulannya.
 
Kegiatan keagamaan ini sebagai upaya membangun tali silaturrahmi, mempererat ukhuwah islamiyah, untuk melakukan komunikasi spiritual dan sosial antar sesama umat Islam. 
Baca Juga: Alqur'an Terbuat di Kulit Kayu Berusia 370 Tahun Tersimpan Baik di Majalengka, Dibuat Sekitar Tahun 1680 M

"Tablig Akbar ini juga akan mengaji Kitab Kifayatul Awam, sebuah kitab tentang Ilmu Tauhid,"ucapnya.

Menurut Kiai Syamsul, diperkirakan pengajian akbar ini akan dihadiri kurang lebih tiga ribu orang jemaah. Karena selain jemaah pengajian, akan melibatkan para pengurus lembaga di yayasan, para santri, orang tua santri dan tamu undangan lainnya.

"Kami mengundang seluruh umat Islam, santri, para alumni serta masyarakat umum lainnya, untuk menghadiri pengajian istimewa ini. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan, serta niati untuk mencari ilmu dan beribadah melalui jalan tabligh akbar ini," tutupnya.
Baca Juga: Waspadai Isu Penculikan Anak, Sekretaris Disdikbud: Jangan Panik dan Tidak Terprovokasi

Profile Pesantren Al-Ma'rifah Cirebon

Pesantren Al-Ma’rifah berdiri sekitar tahun 2005 di luas tanah 16.958 m2. Didirikan KH Syamsul Ma’arif, M.Pd.Awal mulanya pondok ini hanya menyelenggarakan pengajian tradisional ala pesantren pada umumnya. Seperti pengajian kupingan, bandungan dan sorogan.

Seiring berjalannya waktu, pesantren ini kian maju dan berkembang pesat. Ditandai dengan banyaknya orang tua yang ingin menimba ilmu di pesantren. Hal ini pula didorong adanya keinginan kuat masyarakat dan wali santri, yang ingin mengembangkan dan meningkatkan tarap pendidikannya. Pelan tapi pasti, akhirnya pendidikan pun bertambah. Bukan hanya pengajian semata, namun dibagun pula pendidikan formal.  Salah satunya didirikannya Yayasan Pendidikan Islam Kebon Kelapa Al-Ma’rifah.

Program pendidikan yang pertama diterapkan Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), yang berdiri tahun 2005. Kemudian tahun tahun berikutnya dibuka Raudhatul Atfhal (RA), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Taklimul Qur’an Lil Aulad (TQA) Sekolah luar biasa (SLB), Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Hingga ke sekolah jenjang menengah yakni Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan SMK serta MA Al-Ma’rifah. Seluruh lembaga pendidikan itu hingga saat ini masih berdiri dengan jumlah siswa maupun santri yang terus bertambah. Mereka berasal dari berbagai daerah di seluruh pelosok negeri.
Baca Juga: Bangun Ekosistem Digital, Perhimpunan INTI dan Pesantren Ciptakan Konten Digital Positif

Adapun program unggulan pesantren ini pendalaman kitab kuning baik kitab Nahwu Sharaf Balaghoh Mantiq Fiqih dll. Dibalik itu pula sesuai permintaan para santri dan wali murid dibuka pula Program Tahfidz Qur’an dan Bahasa dengan tempat yang berbeda, namun masih di lingkungan yayasan setempat.***
 

 
 
 
 
 

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x