Network
KABARCIREBON - Tim Arsiparis IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggandeng arsiparis se-wilayah kabupaten maupun kota di Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan menyelenggarakan kegiatan “Bimbingan Teknis Penyusunan Daftar Usul Nilai Kinerja Arsiparis Tahun 2022”, bertempat di aula gedung LPM IAIN Cirebon.
Bimtek ini dihadiri oleh 22 orang dari unsur arsiparis di wilayah Ciayumajakuning, dihadiri oleh Kepala Biro Kepala Biro Administrasi Umum dan Administrasi Kemahasiswaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Hj Sunarini.
Dalam sambutannya, Kabiro AUAK IAIN Cirebon menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme tim arsiparis IAIN Syekh Nurjati yang serius mengembangkan keterampilan kognitif maupun teknis pengelolaan kearsipan selama kurang lebih satu tahun ini, dan menyemangati arsiparis se-wilayah Ciayumajakuning untuk menyusun karya kolaboratif kearsipan.
"Harapannya agar kegiatan pengembangan kapasitas maupun kapabilitas SDM bisa terus diselenggarakan di masa depan," ujarnya.
Kegiatan tersebut mengulas secara mendalam mengenai perlunya adaptasi budaya kerja dan penilaian kinerja yang menghendaki adanya perjanjian kinerja, dialog kerja pimpinan dan pejabat fungsional, serta pemenuhan ekspektasi pimpinan.
Ia menambahkan, arsiparis dalam hal ini juga perlu memperhatikan bargaining position dalam melaksanakan dialog kerja dan penyusunan langkah-langkah kerja strategis agar sesuai dengan perencanaan hasil kinerja yang diinginkan.
"Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan pendampingan dari Biru Umum Kementerian Agama," ujar Sunarini.
Rangkaian kegiatan bimtek ini ditutup dengan diseminasi hasil penelitian afirmasi pengembangan kelembagaan yang berjudul 'Rancang Bangun Manajemen Kearsipan di IAIN Syekh Nurjati Cirebon'.
Terlibat dalam tim peneliti adalah H. Ibnu Sina, dan May Nashiroh yang merekomendasikan hasil penelitian berupa, pertama, melaksanakan fungsi manajemen melalui Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi (LKPT) ataupun dalam melaksanakan fungsi kearsipan. Kedua, mengikuti arahan Rektor IAIN yang menghendaki bahwa pegawai harus bekerja sesuai tugas dan fungsi. Ketiga, pengembangan manajemen kearsipan dinamis maupun statis melalui empat pilar pengelolaan arsip.(Fanny)
