KABARCIREBON - Kepala SMP Negeri 13 Kota Cirebon, Enny Diah Sajektie menganggap sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tidak efektif.
Pasalnya, sekolah di wilayah pinggiran kota tetap saja kekurangan siswa, terutama pada sekolah yang dipimpinnya tersebut.
Sejumlah SMP Negeri di pinggiran kota seperti SMPN 3 yang menargetkan sembilan rombel, pada PPDB online tahun lalu hanya tertampung tujuh kelas.
Baca Juga: Pulang Nonton Futsal Bawa Kayu dan Balok, 83 Pelajar SMP Diamankan
Sedangkan SMPN 13 sendiri yang memiliki daya tampung 10 kelas, hanya tertampung enam rombel.
Belum lagi, sekolah yang berada dipinggiran kota yang lainnya."Apa arti zonasi PPDB di Kota Cirebon jika nyatanya sekolah pinggiran kurang siswa," kata Enny, Rabu (1/2/2023).
Sehingga, Enny menjelaskan, jumlah siswa baru dari wilayah Kabupaten lebih banyak dibanding dari Kota Cirebon.
Karena, jika hanya menampung atau mengandalkan dari kota, sekolah tidak akan memiliki siswa.
Oleh karenanya, zonasi dirasa tidak ada artinya.
"Sudah dua tahun berturut-turut enam kelas. Sekolah favorit harus dibatasi, paling tidak 10 kelas saja mereka. Kita korban zonasi PPDB," jelasnya.