Kader PKB Akui Kecerdasan Politik Luthfi, Ketua DPC Dinilai Perlu Belajar

- 1 Februari 2023, 21:56 WIB
Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin.
Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin. /IST/
KABARCIREBON - Kader PKB sekaligus Wakil Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Syahidin mengakui kecerdasan politik Mohamad Luthfi. Ia pun meminta agar Ketua DPC PKB, R Hasan Basori (RHB) belajar kepada Luthfi dalam menahkodai partainya di daerah ini.
 
Hal itu Syahidin sampaikan menanggapi isu kepindahan Luthfi ke Golkar dan statement Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin Janata yang meminta Luthfi keluar dari PKB sekalian, jangan bikin gaduh. 
 
Namun, isu tersebut justru menimbulkan pro dan kontra di internal PKB. Ada yang menginginkan Luthfi segera pergi, ada juga yang harus mempertahankan Luthfi.
 
 
Yang meminta Luthfi harus bertahan di antaranya Syahidin. Menurut dia, sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin dan para kader PKB lainnya jangan terburu-buru menangkap isu tersebut dengan rasa tidak suka terhadap Luthfi. Sebab kata dia, bagaimanapun Luthfi adalah kader terbaik sepanjang sejarah PKB di daerahnya.  
 
"Menang di pemilu 2019 atas kepemimpinan beliau di DPC PKB. Jangan grasa grusu lah. Santai. Inikan politik. Luthfi itu sedang memainkan irama politiknya. Karena kecerdasan Luthfi di ruang politik maupun intelektualnya tidak diragukan lagi," kata Syahidin, Rabu (1/2/2023).
 
Menurutnya, isu liar itu harusnya jangan ditangkap secara mentah oleh para kader dan internal DPC PKB. Terlebih, belum terbukti secara otentik bahwa Luthfi pindah partai. Sebab, kata dia, pindah partai itu ada mekanismenya. Harus disertai bukti yang kongkrit. 
 
 
"Misalnya beliau sudah mendaftar caleg partai lain atau punya kepemilikan kartu anggota partai lain ataupun ada surat pengunduran diri. Saya kira, belum kita lihat semua bukti tersebut," kata Syahidin. 
 
Ia menjelaskan, saat ini Luthfi yang menjabat Ketua DPRD Kabupaten Cirebon masih fokus bekerja sesuai tupoksinya dan sampai sekarang masih menjadi kader PKB. Artinya, kata dia, jika Luthfi terbukti pindah partai barulah DPC PKB memberikan sanksi kepada Luthfi. Jadi, kalau masih sekadar isu, maka jangan terburu-buru.
 
"Jika Luthfi terbukti lepas dari PKB, baru DPC PKB megambil sikap. Tapi, yang perlu jadi pertanyaan misalnya ketika Luthfi pindah, apakah karena faktor ketidaknyamanan atau faktor lain yang menyebabkan ketua DPRD tersebut berpindah ke pelukan partai lain?" ujarnya.
 
 
Ia mengajak para kader artinya untuk instrospeksi diri. Mengingat pemilu semakin dekat, pengurus DPC PKB harusnya lebih solid untuk  merapatkan barisan demi kemenangan Pemilu 2024. 
 
Ia mengingatkan, internal DPC PKB agar jangan sampai diobok-obok oleh segelintir orang yang ingin PKB tidak solid dan pecah. Justru, secara pribadi dirinya mengkritik dan meragukan kepemimpinan Hasan Basori dalam menahkodai PKB. Sebab, belum kelihatan jurus-jurus ampuh yang akan dimainkan untuk memenangkan kembali PKB tahun 2024.
 
"Hasan Basori harus banyak belajar dari pendahulunya termasuk Luthfi. Jangan gengsi karena Luthfi sudah terbukti mampu memenangkan PKB di 2019," ungkapnya. 
 
 
Ia juga menyarankan kepada para pemangku kekuasaan di DPC PKB Kabupaten Cirebon untuk segera melakukan kerja yang produktif, agar suara tetap optimal dan kembali menjadi pemenang di Kabupaten Cirebon. 
 
"Dan sampai hari ini, posisi Luthfi itu harus dipertahankan. Karena saya punya alasan yang real. Dan siapa yang bisa menjamin PKB Kabupaten Cirebon menang lagi. Ketua DPC sekarang, belum tentu," ujarnya. 
 
Ia melanjutkan, munculnya nama R Hasan Basori (RHB) terkenal di dunia politik berkat terpilihnya Luthfi menjadi anggota DPRD Kabupaten Cirebon di Dapil VII. Selang beberapa waktu pascapemilu, diadakannya hajat besar politik PKB, yakni Muscab PKB.
 
 
"Lagi dan lagi sang mualaf ini, keberuntungan menyambanginya.
Karena terpilih memimpin PKB. Terpilihnya RHB menjadi ketua DPC melalui mekanisme juksung dari DPP tanpa melalui pemilihan langsung dari PAC. Hanya berdasarkan pertimbangan rekomendasi PAC dan para sesepuh," ungkap Syahidin.
 
Menurutnya, ada dua hal yang harus diketahui apakah RHB mampu menahkodai PKB menjadi pemenang kembali di 2024 atau sebaliknya.
 
"RHB ini pemain baru, maka tantangan tersebut merupakan tantangan yang sangat beresiko," ujarnya.
 
 
Syahidin menjelaskan, jika PKB mampu mempertahankan kemenangan di 2024, maka RHB termasuk kategori pemimpin yang luar biasa mualaf tetapi fighter.
Jika kalah maka resiko politik akan fatal.
 
Maka, menurutnya, bagi seorang RHB bukan saja menguras otak untuk menata bagaimana PKB agar bertahan menjadi pemenang, tetapi bagaimana juga membangun komunikasi dengan mesin partai dan para senior PKB.
 
"Pertimbangan para senior yang mengkritik pedas gaya kepemimpinan RHB ini bagian dari kekhawatiran mereka akan PKB di 2024. Maka sudah sepatutnya RHB menirukan gaya kepemimpinan Vladimir Putin sekali bilang Urraaa semua pasukan siap siaga," ungkap Syahidin.
 
 
Sebelumnya, Sekretaris DPC PKB Kabupaten Cirebon, Waswin Janata bersikap atas isu di internal partainya terkait loncatnya Mohamad Luthfi ke Partai Golkar. Pihaknya bakal memanggil yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi.
 
Waswin pun mengingatkan Luthfi agar jangan main-main dalam persoalan ini. Ia juga menegaskan, jika yang bersangkutan ingin keluar dari PKB dipersilakan. Sebab, kata dia, isu kepindahan partai menjadi polemik di tengah masyarakat. 
 
"Kalau mau check out, sekalian. Enggak usah bikin polemik. Karena dampaknya merugikan partai. Enggak ada ngopi-ngopian. Yang kaya begitu jangan jadi candaan," kata Waswin, Selasa (31/1/2023).(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x