Network
KABARCIREBON- Minyak goreng (migor) curah kini laris di pasaran. Lakunya minyak goreng ini setelah terjadinya kelangkaan minyak goreng kemasan bersubsidi “Minyakita”.
Menurut pemilik toko kelontong di Pasar Baru Indramayu, Juharni Fajri, sejak pertama kali Minyakita diluncurkan beberapa bulan yang lalu, pelanggannya banyak menggunakan minyak
goreng itu. Namun belakangan karena kelangkaan sehingga banyak konsumen beralih untuk membeli minyak goreng curah.
"Waktu itu konsumen lebih memilih Minyakita, karena kualitasnya lebih bagus dengan kemasan yang menarik, " katanya, Senin (6/2/2023).
Baca Juga: 2023, Disdukcapil Targetkan 25 Persen Warga Kabupaten Cirebon sudah Gunakan IKD
Selain itu lanjutnya, harga pun lebih murah yakni Rp 14.000 per liter. Berbeda dengan minyak goreng curah, yang harganya Rp 15.500-Rp 16.000 per kilogram (kg). Sehingga konsumen langsung meninggalkan minyak goreng curah dan beralih pada Minyakita. Namun sejak Minyakita mengalami kelangkaan, sebagian dari konsumen akhirnya kembali membeli minyak goreng curah.
"Kebanyakan pedagang makanan," ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat Minyakita masih tersedia, penjualan minyak goreng curahnya terasa seret. Untuk penjualan satu drum minyak goreng curah sebanyak 180 kilogram, butuh waktu satu minggu bahkan lebih untuk terjual habis.
Baca Juga: Pura-pura Jadi Pemulung, Pelaku Gasak Ratusan Motor di Majalengka
"Berbeda dengan sekarang ini, tiga sampai empat hari juga sudah habis," katanya.
Menurut Juju, minyak goreng curah dipilih kembali sebagai pengganti Minyakita, karena harganya lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan merek lainnya, yang saat ini harganya rata-rata antara Rp 18.000- Rp 24.000 per liter. "Ini juga tergantung mereknya, " ucapnya.
Hal sama disampaikan Sinta seorang pedagang masakan di Kecamatan Indramayu. Dia mengaku selalu menggunakan minyak goreng kemasan, untuk menjaga kualitas gorengan yang dijualnya.
Baca Juga: Affiati Tidak Nyaleg di Partai Gerindra, Makin Santer Isu Loncat Partai
