KABARCIREBON - Memasuki musim panen di sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka, harga gabah anjlog dari Rp 700.000 per kwintal menjadi Rp 650.000-Rp 640.000 per kwintal.
Menurut sejumlah petani yang ditemui saat panen di Desa Pasirmuncang, Kecamatan Panyingkiran, Minggu (19/2/2023), anjlognya harga gabah sudah terjadi sejak dua hari terakhir.
Karena awalnya, meski sudah ada yang mulai panen, harga masih bertahan di angka Rp 700.000 per kwintal.
Baca Juga: BPN Mencatat 45 Persen Tanah di Kabupaten Cirebon Belum Bersertifikat
Meski harga anjlog, namun para petani akan tetap menjual hasil panen saat gabah kering. Karena khawatir harganya terus merosot, seperti yang biasa terjadi saat mulai banyak yang panen.
Mereka hanya akan menyisakan untuk cadangan makan.
“Harganya tidak menentu, kedua di tiap daerah harga berbeda-beda. Sekaran saja di Desa Sidamukti mendengar kabar harga gabah masih mencapai Rp 670.000 per kwintal. Lalu turun sedikit ke Munjul di tetangga desa harga sudah berada di kisaran Rp 650.000 per kwintal. Malah ada juga yang menyebutkan telah mencapai Rp 630.000 per kwintal,” tutur Didi petani asal Desa Sidamukti.
Baca Juga: Bacaleg Golkar Jangan Hanya Berkoar