Harga Gabah di Kabupaten Majalengka Terus Merosot, Petani Harus Menelan Kerugian yang Sangat Besar

- 1 Maret 2023, 09:30 WIB
PETANI di Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tengah menurunkan gabah lewat combine harveter.
PETANI di Desa Kertajati, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka tengah menurunkan gabah lewat combine harveter. /Foto/Tati/KC/

KABARCIREBON - Sejumlah petani di Kabupaten Majalengka mengeluhkan harga gabah yang terus merosot hingga mencapai Rp 4.500 per kg gabah basah dan Rp 5.900 per kg untuk gabah kering.

Hingga sebagian besar petani memilih menjual gabah basah untuk menghindari harga gabah yang terus merosot dan cuaca ekstrem yang menyulitkan petani dalam menjemur.

Cecep dan Odo petani di Desa Kertajati mengungkapkan, seiring panen yang semakin meluas, harga gabah hampir setiap hari mengalami penurunan. Bahkan saat ini harga gabah di tiap wilayah hampir merata sebesar Rp 590.000-Rp 600.000 per kwintal.

Baca Juga: Kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di Kawasan Wisata J & J Disuguhi Tarian Pangbage

Menurutnya, harga gabah sebesar itu jika penen dilakukan dengan combine harvester, yang hasil panennya lebih bersih dari sampah dan gabah hampa,  bukan di rontog atau gebuk yang masih menyisakan banyak sampah serta gabah hampa.

“Kalau panennya di rontog atau gebuk harganya lebih murah hanya Rp 4.000 per kg. Sekarang bandar gabah tidak bersedia membeli jika panen dengan cara di gebuk),” kata Odo.

Ia menyebutkan, sekarang lebih banyak petani yang langsung menjual gabah basah karena kesulitan menjemur. Akibat curah hujan yang tinggi dalam seminggu terakhir yang nyaris tidak ada panas matahari.

Baca Juga: Property Expo 2023 Terlengkap dan Terbesar se-Wilayan Cirebon: Pada 2023 Ini Akan Digelar Dua Kali

Hal yang sama disampaikan Ela petani lainnya, yang saat panen langsung dijual. Sehingga ketika pulang ke rumah membawa uang bukan gabah. Demikian juga dengan buruh panen, mereka langsung menjual gabah hasil panen kepada tengkulak yang datang ke sawah.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x