KABAR CIREBON - Peringatan hari lahir (Harlah) 1 Abad NU tingkat Kabupaten Majalengka berlangsung meriah dan sukses. Kegiatan besar dan baru pertama dalam sejarah NU Majalengka itu menyuguhkan lima agenda besar. Di antaranya kirab merah putih, resepsi harlah, panggung rakyat, tawassul tahlil serta Majalengka bermunajat (tausyiah dan istigosah).
Dari rangkaian itu menghadirkan salah seorang Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Muhamad Musthofa Aqil Siroj. Selain mengisi tausyiah dan doa dalam acara tersebut, ada sesuatu yang menarik dari pernyataan tokoh nasional tersebut.
Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon Jawa Barat ini dalam sambutanya itu menyentil mengenai partai politik (Parpol) yang lahir dari rahim NU.
"Fakta sejarah telah mencatat, bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan partai yang lahir dari rahim NU. Maka kedua parpol ini harus akur dan tak boleh saling memusuhi, apalagi saling menjatuhkan," ujar alumni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri dalam sambutanya, Sabtu 11 Maret 2023.
Menurut adik kandung dari mantan Ketua Umum PBNU Periode 2010-2022, Prof Dr KH Said Aqil Sirodj ini, PPP yang lahir 5 Januari 1973 itu, sebelumnya fusi atau penyederhanaan dari empat partai keagamaan yang terdiri dari Nahdlatul Ulama (NU), Partai Serikat Islam Indonesia (PSII), Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti), dan Parmusi.
"Penggabungan empat partai keagamaan ini bertujuan untuk menyederhanakan sistem kepartaian di Indonesia dalam menghadapi pemilu Orde Baru tahun 1973," kata Kang Muh nama sapaanya, ketika ditanya para wartawan usai sambutan kegiatan tersebut.
Bahkan ketika membuat logo atau lambang PPP itu dibuat oleh salah seorang pendiri NU bernama KH Bisri Syansuri. Beliau itu kemudian melakukan istikharah kepada Allah SWT dan munculah lambang kabah.