Ini Alasan Guru di Cirebon Panggil Gubernur Jabar dengan Sebutan 'Maneh'

- 16 Maret 2023, 15:38 WIB
Komentar di akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Komentar di akun Instagram Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. /Tangkapan layar/
KABARCIREBON - M Sabil Fadilah, seorang guru di Cirebon, menuai hujatan dari netizen saat ia berkomentar di akun Instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
 
Dalam komentar di IG sang gubernur, Sabil menyebut Ridwan Kamil dengan sebutan 'maneh' dalam bahasa Sunda yang berarti 'kamu' dalam bahasa Indonesia.
 
Sabil saat itu mengkritik postingan Ridwan Kamil, yang sedang melakukan zoom dengan siswa SMP Tasikmalaya, terkait donasi yang digalang oleh para siswa, untuk membeli sepatu rekannya yang rusak.
 
 
Dalam video yang diposting oleh Ridwan Kamil, terlihat Gubernur Jawa Barat itu, berkomunikasi dengan para siswa, dengab memakai jas berwarna kuning.
 
Melihat hal tersebut, Sabil kemudian menuliskan komentarnya, dengan menanyakan posisi Ridwan Kamil saat itu sebagai apa.
 
"Dalam Zoom ini, maneh teh keur jadi geburnur jabar, atau kader partai atau pribadi Ridwan Kamil (Dalam zoom ini, kamu sedang menjadi Gubernur Jabar, atau kader partai, atau pribadi Ridwan Kamil)," tulis Sabil dalam komentarnya.
 
 
Komentar Sabil ini, kemudian di pin oleh Ridwan Kamil sehingga menjadi komentar teratas. Hal ini membuat komentarnya diserang dan berakibat juga kepada akun media sosial sekolahnya.
 
RK bahkan membalas komentar dari Sabil dengan menulis "Ceuk Maneh Kumaha?". Komentar Sabil ini kemudian menjadi sorotan netizen dan dianggap tidak sopan.
 
Sabil menyadari jika sebutan 'maneh' tersebut biasanya disematkan untuk orang sebaya.
 
 
"Dalam bahasa Sunda itu, yang terhalus ada anjeun, ada maneh di pertengahan dan ada sia yang kasar banget. Kenapa saya pakai kata maneh, karena saya pikir Pak Ridwan Kamil itu santai orangnya, memang saya tahu kalau Pak Ridwan Kamil itu lebih tua dari saya tapi saya tidak ada maksud untuk merendahkan," ujarnya.
 
Menurutnya, ia pernah bertemu dua kali dengan Ridwan Kamil, yaitu saat jadi wali kota dan saat sudah jadi gubernur.
 
"Dua-duanya pertemuan itu ya santai, Pak Ridwan Kamil itu asyik. Dalam sebutan maneh itu saya tidak ada niat merendahkan, asli karena saya pikir Pak Ridwan Kamil itu santai-santai aja orangnya," ungkapnya.
 
 
Ia pun memohon maaf kepada dua sekolah, yaitu SMK Telkom Sekar Kemuning dan SMK Manbaul Ulum yang dibuat repot oleh kejadian ini.
 
"Saya mohon maaf kepada dua sekolah ini. Saya pun akhirnya belajar untuk lebih berhati-hati lagi dalam bermedsos," ungkapnya.(Fanny)
 

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x