Karena suaranya yang keras dan memekakan telinga, terutama yang pendengaraannya sangat sensitif.
“Kami akan terus melakukan operasi kendaraan berknalpot bising, ini terkait banyaknya keluhan dari masyarakat yang merasa terganggu,” katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Majalengka menyambut baik adanya razia knalpot bising.
Sehingga diharapkan, dengan terus dilakukan penertiban, penggunaan knalpot bising akan semakin berkurang, bahkan sampai tidak ada lagi yang menggunakan.
“Knalpot semacam itu benar-benar mengganggu, motor sudah jauh saja suaranya masih terdengar dengan jarak ratusan meter,” kata Titi salah seorang ibu rumah tangga.
Pengguna knalpot bising ini hampir rata-rata anak remaja tanggung mulai anak usia SMP yang tengah mencari identitas diri dan seolah ingin bergaya.
Karena di antara mereka ternyata tidak bisa diingatkan para orang tuanya.
Seperti dialami Agus warga Kelurahan Majalengka Wetan, yang beberapa pekan kemarin anaknya terkena razia kepolisian saat berangkat sekolah, karena menggunakan sepeda motor berknalpot bising.