KABARCIREBON - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut Indonesia perlu terus lebih mewaspadai semakin nyatanya potensi El Nino yang terjadi di beberapa wilayah, termasuk wilayah Cirebon.
El Nino, selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan yang terjadi, juga akan berpotensi meningkatkan jumlah titik api, sehingga makin meningkatkan kondisi kerawanan untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Untuk diketahui, El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah dan Timur. “Prediksi ini sesuai dengan hasil prediksi BMKG di bulan Februari yang lalu,” ungkap Dwikorita Karnawati dalam keterangan persnya.
Adanya pemanasan SML ini mengakibatkan bergesernya potensi pertumbuhan awan dari wilayah Indonesia ke wilayah Samudera Pasifik Tengah sehingga akan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
"Langkah-langkah strategis perlu dilakukan Pemerintah untuk mengantisipasi dampak lanjutan. Utamanya sektor-sektor yang sangat terdampak seperti sektor pertanian, tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air.
“Situasi saat ini perlu diantisipasi agar tidak berdampak pada gagal panen yang dapat berujung pada krisis pangan," ungkap Dwikorita .