Network
KABARCIREBON - Di era modern ini, banyak bermunculan minimarket atau ritel kecil ke daerah-daerah terpelosok.
Kondisi itu, mendorong Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Swaya Gunung Jati (UGJ) untuk melakukan observasi.
Observasi dilakukan 10 orang mahasiswa semester 1. Mereka yakni Dewana Ananda Agsa, Imam Prayogi, Felisha Maulida Putri, Serly Aprilya Wati, Puja Indriyanti.
Lalu, Vania Dinda Ramadhani, Diva Salsabilla Rosyad, Inayatul Maula, Filippo Indra Milano, dan Laura Puti Anggini dengan dosen pengampu Siska Ernawati Fatimah, SE.,MM.,CMA.
Baca Juga: Ketua BPOKK Partai Demokrat: AHY Sosok Paripurna untuk Dampingi Anies
Dari hasil observasi itu, perwakilan mahasiswa, Dewana Ananda Agsa kepada Kabar Cirebon mengungkapkan, kendati ritel-ritel tersebut menjamur di pelosok desa namun tidak menggoyahkan eksistensi toko serba ada.
Kelompok mahasiswa UGJ ini pun melakukan penelitian dengan mengunjungi salah satu toko toserba di Kota Cirebon yakni Toko Pasti.
Jumlah konsumen Toko Pasti tidak berkurang meski minimarket tumbuh sumber di pelosok kecamatan bahkan sampai tingkat desa.
Baca Juga: Isu Penculikan Anak Marak di Kuningan, Ini yang Disarankan Kapolres
Terbukti, banyak konsumen yang datang ke toko toserba itu untuk memenuhi kebutuhannya. Karena, harga di Toko Pasti lebih terjangkau.
