Mayoritas Masih Tradisional, Petani Mangga di Majalengka Belum Tersentuh Program Pelatihan Teknologi Digital

- 9 Maret 2023, 20:30 WIB
ILUSTRASI Penjual Mangga
ILUSTRASI Penjual Mangga /Foto/Ist/KC/

KABARCIREBON - Sebagian besar pengusaha dan petani mangga di Kabupaten Majalengka tidak pernah menggunakan teknologi digital dalam kegiatan usahanya. Mereka menjalankan usahanya serba tradisional dan cenderung konservatif.

Tidak ada juga yang memperkenalkan kepada mereka metoda usaha secara modern melalui teknik aplikasi atau apapun selain melalui sambungan telpon serta WA.

Sejumlah petani dan bandar mangga di Desa Pasirmuncang, Jatipamor dan Ciandeu Kecamatan Panyingkiran, mengaku menjual mangga hasil tani dan menampung dari petani lain, lalu dijual secara tradisional. Mereka tidak pernah melakukan penjualan secara online.

Baca Juga: KABAR KULINER: 5 Restoran di Cirebon Ini Bisa Menjadi Rekomendari Berbuka Puasa Bersama dengan Anda

Karena selain tidak ada tenaga IT, juga khawatir ketika mangga dikirim ke pelanggan dengan waktu telalu lama akan kecewa, karena mangga mudah membusuk.

“Kalau musim mangga hasil penampungan dari petani ya tinggal di kirim ke Caringin, Bandung, ke Surabaya atau Cibitung,“ kata H Jaya, bandar mangga serta pemilik kebun mangga di Desa Pasirmuncang.

Menurutnya, ketika musim mangga tiba, hasil penampungan dari petani tinggal di sortir, untuk mengetahui kualitas mangga super, masuk Kw 1 atau 2. Sekaligus akan menentukan harga jual mangga.

Baca Juga: Potensi Pariwisata di Kabupaten Cirebon Melimpah: Sulit Maksimal, Karena Riparda Tersandera di DPRD

“Jadi mangga dikirim langsung ke pemilik lapak setiap hari. Sehingga mangga selalu segar dan pembeli pun tidak kecewa,”ujarnya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x