Hukum Menggelar Munggahan Jelang Puasa Ramadan 2023, Ini Kata Ulama

- 21 Maret 2023, 10:49 WIB
Abuya KH Muhyiddin AQA
Abuya KH Muhyiddin AQA /Kabar Cirebon/Screenshot Youtube Ngaji Berkah Media/

KABARCIREBON - Jelang puasa Ramadan 2023, sebagian besar umat Islam di Indonesia menggelar tradisi munggahan. Yakni, kumpul untuk makan bersama keluarga, teman dan saudara dengan lauk pauk yang cukup istimewa.

Munggahan biasanya dilakukan sehari sebelum puasa atau bahkan saat santap sahur. Ada pula dilakukan dengan tukar menukar makanan, atau populer dengan sebutan botram.

Lantas apa hukum menggelar munggahan menjelang bulan puasa Ramadan 2023, ulama Abuya KH M Muhyiddin AQA pun menjelaskan hukum dan asal muasal munggah.

Baca Juga: Kuota PPPK Kuningan Tahun 2023 Melimpah, Belasan Guru Bahasa Inggris Silaturahmi ke Bupati dan Sekda

"Apa itu munggah? Munggah itu berasal dari Bahasa Sunda yakni mungal asal kata bungah yang artinya adalah senang atau bahagia," tutur Abuya KH M Muhyiddin AQA dikutip Kabar Cirebon dari Chanel Youtube Ngaji Berkah Media, Selasa, 21 Maret 2023.

Dijelaskan Abuya Muhyiddin, bahagia adalah wujud dari ungkapan rasa syukur. Awal dari syukur adalah bahagia dulu.

"Menghadapi Ramadan mungah, pengajian mungah, salat mungah, menghadapi saja amal soleh, ilmu dan agama harus mungah. Menyambut kelahiran Nabi harus mungah, turunnya Al Quran, mungah. Itu yang harus dipahami," tutur Abuya Muhyiddin.

Baca Juga: Dirut PPG pun Meneteskan Air Mata Melihat Kondisi Anak dan Ayah yang Menderita Jantung Bocor

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Youtube Ngaji Berkah Media


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x