Film Hati Suhita, Potret Relasi Pesantren dengan Dunia Luar

- 24 Mei 2023, 17:57 WIB
SEJUMLAH pemeran film Hati Suhita saat diwawancarai sejumlah awak media di XXI CSB Mall, Rabu (24/5/2023).*
SEJUMLAH pemeran film Hati Suhita saat diwawancarai sejumlah awak media di XXI CSB Mall, Rabu (24/5/2023).* /Kabar Cirebon/ Jaka/

KABARCIREBON- Film yang dibintangi Omar Daniel, Nadya Arina dan Anggika Bolsterli tayang di bioskop. Film layar lebar produksi Starvision ini adalah adaptasi dari novel best seller karya Khilma Anis berjudul "Hati Suhita" yang telah berkali-kali naik cetak saking larisnya.

Sejumlah pemeran dan produser film tersebut melakukan nonton bareng dan meet n great di XXI CSB Mall Kota Cirebon, Rabu (24/5/2023). Berkisah tentang perjuangan seorang perempuan yang gagah berani dan pantang menyerah untuk mendapatkan cinta suaminya sendiri.

Hadirnya novel dengan latar belakang pondok pesantren ini mampu menghipnotis banyak orang dan meledak di pasaran. Ceritanya memikat dan terasa sangat dekat, lantaran sang penulis, Ning Khilma memang dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan pesantren.

Baca Juga: UPTD BLK Disnaker Indramayu Ciptakan Tenaga Kompeten Siap Pakai

Hati Suhita merupakan salah satu karya sastra Khilma Anis yang menarasikan perempuan dan menggiring pembaca kepada kemegahan pesantren dengan hiruk-pikuk domestifikasi rumah tangga. Itu juga berkisah tentang bagaimana relasi pesantren dengan dunia luar yang dipotret secara apik melalui hadirnya aktivis perempuan, Ratna Rengganis.

Novel ini membicarakan kekuatan cinta, relasi laki-laki dengan perempuan dalam kehidupan pesantren modern, juga pesantren dengan transformasi pengembangannya. Pesan tersirat yang disampaikan Khilma Anis di novel Hati Suhita adalah bagaimana seharusnya konsep cinta yang dihadirkan oleh Alina Suhita yang tidak begitu saja mudah menyerah dengan keadaan.

‘Mikul dhuwur, mendhem jero’ mutlak diterima Alina Suhita tanpa penolakan. Dalam bahasa Indonesia, pepatah ini bisa diartikan mengangkat tinggi dan mengubur dalam. Memiliki makna bahwa sebagai anak, kita diwajibkan mengangkat tinggi derajat orang tua, serta menutup rapat-rapat aib keluarga, dalam hal ini termasuk menutup aib suami.

Baca Juga: Luthfi: PKB Baik-Baik Saja, Tidak Ada Jual Beli Nomor Urut Bacaleg

Halaman:

Editor: Iwan Junaedi

Sumber: Kabar Cirebon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x