Kemensos Mulai Renovasi SLBN A Pajajaran Bandung, Kepala Sekolah Terharu dan Sampaikan Apresiasi kepada Mensos

- 27 Maret 2023, 14:42 WIB
Tiga pekerja terlihat berada di atas sebuah atap bangunan  merenovasi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran di Bandung. Renovasi SLB merupakan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan tujuan untuk meningkatkan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
Tiga pekerja terlihat berada di atas sebuah atap bangunan merenovasi Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran di Bandung. Renovasi SLB merupakan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan tujuan untuk meningkatkan fasilitas bagi penyandang disabilitas. /Kabar Cirebon/Humas Kemensos/

Ia menuturkan pembongkaran bagian tertentu itu merupakan hasil pengamatannya bersama pihak sekolah dan sentra. Jika dilihat dari segi fisik bangunannya, menurutnya, bagian atap dan kusen memang sudah rusak dan tidak layak.

Baca Juga: Komunitas Obrolan Majalengka Ini Sebar Donasi Token Listrik, Tidak Hanya untuk Masjid, Musala, juga Ponpes

Sehingga, lanjutnya, bagian-bagian yang sudah tidak memungkinkan, sudah waktunya direnovasi, akan diganti dengan yang baru. “Untuk atap kayu itu, kita ganti dengan rangka baja ringan. Untuk kusen, kita ganti dengan kusen alumunium,” ucapnya.

Pembongkaran sekolah ini dilakukan pasca kunjungan Mensos ke Sentra “Wyata Guna” di Bandung, termasuk ke SLBN A Pajajaran, pada Selasa (21/2) lalu. Mensos berkomitmen meningkatkan kualitas fasilitas kelas dan membangun kapasitas siswa di sekolah tersebut.

"Oke, gedung diperbaiki, ruangan ditambah, yang rusak diperbaiki. Kita selesaikan (renovasi sekolah ini). Apa yang bisa dikembangkan," kata Mensos belum lama ini.

Baca Juga: Komunitas Obrolan Majalengka Ini Sebar Donasi Token Listrik, Tidak Hanya untuk Masjid, Musala, juga Ponpes

Asah Kemandirian Siswa Penyandang Disabilitas

Pada kunjungan itu, Mensos Risma mempertimbangkan perkembangan siswa-siswi di SLBN A Pajajaran ke depannya, yang memerlukan pekerjaan setelah bersekolah sehingga Mensos mendirikan kafe dan sentra usaha untuk penyandang disabilitas.

“Seiring berjalannya waktu, dalam perkembangannya, anak-anak disabilitas yang sekolah di sini butuh pekerjaan. Akhirnya, kita buatkan kafe untuk tuna netra. Ada juga sentra usaha lainnya untuk disabilitas fisik, ODGJ, dan lainnya di sini,” kata Risma menjelaskan.

Kafe dan sentra usaha itu dapat digunakan sebagai wadah pembelajaran agar para penyandang disabilitas dapat berwirausaha secara mandiri untuk memenuhi kehidupannya sendiri.

Baca Juga: Harga Beras di Kabupaten Majalengka Kembali Naik, Para Bandar dari Luar Jabar Ini Loh yang Jadi Pemicunya

Halaman:

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x