Dampak Ekonomi Global, Berefek pada Industri Otomotif Tentukan Target Pertumbuhan Pasar Lebih Tinggi

- 6 Januari 2023, 05:03 WIB
DEALER Astra Daihatsu Cirebon
DEALER Astra Daihatsu Cirebon /Epih Pahlapi Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Dampak perlambatan ekonomi secara global sepanjang tahun 2023 tidak hanya akan berpengaruh besar terhadap kekhwatiran para pelaku usaha yang bergerak pada sektor properti dan manufakur, juga para pelaku industri otomotif di berbagi daerah di Indonesia.

Bahkan, dampak dari perlambatan ekonomi secara gelobal itu juga membuat enggan industri otomotif, untuk tidak mematok target pertumbuhan pasar kendaraanya lebih tinggi dari tahun 2022.

Misalnya Astra Daihatsu. Dia mengatakan, meski dihadapkan pada isu perlambatan ekonomi gelobal, akan tetapi pihaknya cukup optimistis pasar kendaraannya tumbuh di tahun 2023 ini.

Baca Juga: Warga Keluhkan, Kamis Malam dan Sore Empat Jam Bunderan Kedawung Cirebon Macet Parah

"Kita masih tetap optimis dengan kondisi pasar yang ada saat ini. Kita melihat Indonesia itu masih sangat kuat, terutama dari segi ketahanan energi dan komoditasnya yang masih melimpah dan harganya juga sangat baik, memberikan dampak postif bagi pertumbuhan ekonomi," ungkap Branch Manager Astra Daihatsu Cabang Cirebon Vincentius Allen Budiono kepada "KC", Kamis (5/1/2023).

"Hanya saja, meski peluang market Daihatsu di Indonesia ini masih sangat besar. Namun, dalam menghadapi isu gelobal kita mesti tetap berhati-hati dalam menetapkan terget pertumbuhan pasar Dahiatsu di daerah," tuturnya.

Kehati-hatian dalam menetapkan target pertumbuhan pasar, lanjutnya, tentunya cukup memberi alasan. Terlebih, dampak ekonomi gelobal diyakni akan berpengaruh tidak hanya pada inflasi yang terkerak naik akibat naiknya harga berbagai bahan baku ekspor, juga kenaikan tingkat suku bunga acuan.

Baca Juga: Aset Pemkab Cirebon Banyak Tak Bersertifikat, Ini Kata BPN

"Kenaikan tingkat suku bunga menjadi kekwatiran bagi kami. Karena dengan naiknya ini, mau tidak mau akan memberi efek ke-customer dalam mendapat suku bunga yang mahal. Sedangkan, pembelian kendaraan dilakukan konsumen di kami hampir 75 persennya dengan cara kredit," katanya.

"Namun, melihat kondisi ini, Pemerintah pun akan lebih berhati-hati menaikan suku bunga acuannya. Dan, kami masih optimis untuk meningkatkan pasar penjualan Daihatsu di daerah. Selain, di tahun ini, kami targetkan 8 persennya untuk pertumbuhan pasar Daihatsu," paparnya.

Halaman:

Editor: Epih Pahlapi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x