Tahun Baru, Antara Harapan dan Resiliensi

- 4 Januari 2023, 20:27 WIB
S. Sandi Wiranata             Pemerhati Ekonomi-Politik              tinggal di Cirebon
S. Sandi Wiranata Pemerhati Ekonomi-Politik tinggal di Cirebon

TAHUN baru adalah ada secercah sebuah harapan baru, tentu semua orang berbeda-beda dalam mengartikan dengan berbagai macam cara untuk menyambutnya karena setiap orang dapat dan berhak memiliki sikap tersendiri menyambut hadirnya tahun baru, ada yang berdzikir memanjatkan do’a, ada yang berpesta, pergi berwisata atau bahkan ada yang acuh tak acuh dalam menghadapinya.
Alangkah bijaknya jika seseorang saat menghadapi hari-hari terakhir di bulan Desember dijadikan sebagai hari evaluasi diri menjelang datang nya tahun baru, evaluasi tentang pencapaian kinerja sepanjang menjalani tahun 2022 yang baru saja berlalu meninggalkan seberkas kenangan yang tidak mungkin kembali terulang.
Saat memasuki awal tahun, banyak harapan yang ingin kita capai dan dapatkan terjadi di tahun yang baru saja hadir di mana banyak orang menyebutnya sebagai resolusi awal tahun dan tentunya menggantungkan berbagai harapan dan impian akan kesuksesan dengan memperbaiki semua kesalahan yang telah di lakukan saat tahun 2022 yang sudah berlalu meninggalkan kita.
Berkirim ucapan saat tahun baru tiba dengan do’a dan harapan dalam bentuk untaian kata-kata indah baik dari keluarga, saudara, kerabat, teman kerja dan sahabat menjadikan tahun baru sebagai tradisi baru dalam era digital baik lewat WhatsApp bahkan dijadikan caption di Instagram dan media sosial lainya.
Ucapan doa, selamat bersahutan di jagat maya lewat whatsapp, Instagram dan aplikasi lainnya di smartphone menjadi hal lumrah dalam keseharian saat ini.
Sedikit kita coba kilas balik di tahun 2022 yang baru saja berlalu tentu masih terngiang dengan jelas berbagai peristiwa yang terjadi,beberapa peristiwa besar telah dilewati dengan baik mulai dari mewabahnya virus corona, adanya pembatasan kegiatan masyarakat baik skala kecil ataupun skala besar, ajang perhelatan negara negara yang tergabung dalam G20.
Ketidakpastian masa depan perekonomian global, dinamika politik menjelang tahun pemilu 2024 yang begitu penuh kejutan, menguras tenaga dan biaya dengan berbagai permasalahan yang ada dapat terselesaikan dengan baik menjadikan pelajaran berharga untuk kita semua, adanya banjir di wilayah Cirebon, gempa bumi di Cianjur menumbuhkan rasa solidaritas dengan bahu membahu masyarakat saling tolong menolong telah kita lewati.
Yang tak kalah mengagetkan kita adalah adanya operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK terhadap hakim agung dan banyak pejabat negara lainnya yang seakan tidak pernah jerah dan kapok. Ini harus dijadikan pengalaman yang berharga untuk para pemangku kebijakan/jabatan saat ini agar tidak terulang kembali di tahun baru yang kini telah datang menghampiri.
Ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dalam melaksanakan program kerja yang tersisa sebelum adanya pergantian kepala daerah baru di tahun 2024, maka anggap saja tahun baru ini adalah saat tinggal landas menyelesaikan hutang-hutang dan janji politik yang telah dituangkan dalam program kerja lima tahun.
Saatnya saling bekerja sama dan saling membantu untuk merealisasikan visi misi dalam program-program yang sudah di tetapkan sesuai perencanaan,sikap saling dukung sudah semestinya ditunjukan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, berbagai program seperti Cirebon terang, infrastruktur bagus (jalanan mulus).
Cirebon bebas korupsi dan lainnya agar bisa terwujud tentu harus di dukung oleh semua pihak baik secara kelembagaan di eksekutif dan legislatif juga peran serta masyarakat umum lainnya. Keberhasilan pembangunan suatu daerah tentu berkat adanya kerjasama yang baik antara pemangku kebijakan dengan dukungan masyarakatnya.
Tahun baru ada harapan baru, saatnya membangun niat baik dengan menyusun strategi dan perencanaan baru, sebagai masyarakat sangat wajar ketika berharap agar kepemimpinan yang saat ini memiliki terobosan baru dalam menyusun progran-program kerjanya di sisa menjelang berakhirnya masa jabatan, skala prioritas tentu harus lah berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah supaya tidak tertinggal dengan daerah lainnya.
Menyongsong modernisasi dan digitalisasi mesti sudah di siapkan dalam menghadapi arus transformasi perubahan saat ini digitalisasi dan revolusi indsutri 4.0 sudah harus diarungi sejalan dengan kemajuan jaman dan teknologi.
Regulasi dan fasilitas mesti segera di bangun dalam menghadapi arus digitalisasi yang tak terbendung sehingga kemajuan teknologi digital menjadi sebuah peluang baru bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan ekonomi.
Sama halnya dengan pemerintah dalam penyusunan anggaran dan pelaksaannya harus bersifat transparan dan akuntabel dengan menyediakan informasi baik melalui website dan media sosial lainnya dalam kontek good government di mana masyarakat akan dengan sangat mudah dapat mengakses lewat internet melalui smartphone yang dapat dijadikan sebagai fungsi kontrol dan momentun dalam visi Cirebon bebas korupsi, ini semua perlu kerjasama dan dukungan semua pihak yang terlibat di dalam nya dan masyarakat pada umumnya.
Tahun baru adalah semangat baru, masa lalu adalah sejarah hari ini goresan dan esok adalah harapan. Dengan telah datangnya tahun baru haruslah dapat menumbuhkan semangat dan stamina kinerja baru sebagai sikap perbaikan dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, semangat membangun daerah haruslah tertanam dalam diri seorang kepala daerah untuk kesejahteraan masyarakat nya sebagai wujud pertanggungjawaban atas kepercayaan dan mandat yang sudah diberikan operasi tangkap tangan KPK haruslah menjadi pelajaran yang paling berharga sehingga tidak terulang di tahun yang baru ini.
Rasa semangat haruslah selalu ditanamkan guna perbaikan kinerja ke depan dan tahun baru merupakan momentun awal dalam menumbuhkan rasa semangat tersebut seperti pepatah mengatakan tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali perubahan yang mempunyai makna bahwa hidup ini selalu mengalami perubahan,mau tidak mau kita harus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dari hal yang paling kecil hinga besar dan ini membutuhkan jiwa yang semangat dalam melakukan perubahan.
Rasa semangat sudah tertanam di bangsa ini sejak jaman dahulu,saat masa penjajahan timbul semangat untuk meraih kemerdekaan ketika mengusir penjajah,era 1928 semangat yang tumbuh dari para pemuda sehingga lahirlah sumpah pemuda yang menyatukan para pemuda di seluruh nusantara dan era 1998 adalah tumbuhnya semangat gerakan reformasi, saat ini semangat menghadapi tantangan era globalisasi dan revolusi industri 4.0 harus di hadapi dan disiasati dengan menyiapkan sumber daya manusia yang handal menguasai iptek, kompeten dan berdaya saing. Tetaplah bersemangat menjalani hari di tahun baru ini.
Resiliensi mungkin sangat tepat untuk saat ini yang tentunya kita terapkan dalam menghadapi berbagai kegagalan rencana dan kegiatan di tahun lalu, gagal akibat adanya hantaman wabah pandemi Covid-19. Secara psikologi, melansir Very Well Mind, kemampuan resiliensi adalah kemampuan untuk mengatasi dan pulih dari setbacks atau kegagalan dalam hidup. Saat seseorang tetap tenang dalam menghadapi kegagalan, maka orang tersebut memiliki kemampuan resiliensi.
Resiliensi menurut R. G. Reed (Nurinayanti dan Atiudina: 2011) adalah kapasitas atau kemampuan untuk beradaptasi secara positif dalam mengatasi berbagai permasalahan hidup yang signifikan.
Menata kembali rencana sangatlah di perlukan dalam mengatasi kegagalan di tahun lalu akibat adanya wabah yang menguncang kehidupan dunia dengan dampak yang sangat luas tentu perlu segera dilakukan, berbagai kegiatan yang tertunda alangkah baiknya jika situasi dan kondisinya masih memungkinkan untuk dapat direalisasikan segera dilanjutkan.
Selamat menyongsong tahun baru 2022 mari kita hadapi dengan penuh rasa optimisme bahwa tahun baru akan lebih baik dari tahun lalu,seperti kutipan berikut. “Orang-orang optimis melihat bunga mawar bukan durinya. Orang-orang pesimis terpaku pada duri dan melupakan mawarnya”.- Khalil Gibran.
Pentingnya optimisme dan Resiliensi dalam menghadapi tantangan arus globalisasi digital saat ini perlu ditanamkan guna memiliki kemampuan dan daya saing yang handal dengan meningkatkan kemampuan di bidang iptek di kalangan generasi muda,berbeda hal nya dengan orang pesimis yang memandang dunia ini serba hoax dan penuh kebohongan.***

Editor: Ajay Kabar Cirebon


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x