Sunaji menambahkan, salah satu tujuan kegiatan ini untuk mengurangi anak putus sekolah dan pihak desa bersama kader PKK desa menjembatani Kelas Layanan Khusus (KLK).
Para kader PKK desa akan mencari anak yang putus sekolah untuk didaftarkan kembali ke sekolah yang diinginkan (Juni 2019). Semua fasilitas pendidikan disupport pihak desa dan proses belajarnya, dipantau langsung oleh Ketua TP PKK dan kuwu.
Pendidikan adalah modal utama hidup di zaman millennium. Tanpa pendidikan yang memadai, akan tertinggal dan terlindas kemajuan zaman. Ironisnya disaat sedang giatnya melaksanakan pembangunan fisik, tidak sedikit masyarakat (desa) yang putus sekolah.
Baca Juga: Long Weekend, Yuk Nikmati Kuliner Tradisional Cirebon Murah Rasa Bikin Nagih
Untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut, maka pihak desa fokus di pemberdayaan masyarakat, khususnya bidang pendidikan. Setelah program Literasi dan Kelas Layanan Khusus berjalan, kami berencana mengadakan Kejar Paket Gratis.
Semua program pendidikan dilaksanakan dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Desa. Program Kejar Paket bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM).
"Alhamdulillah, sudah ada banyak anak yang mau masuk sekolah kembali," jelasnya.
Dirinya mengajak masyarakat untuk menjaga dan merawat sarana dan prasarana yang telah dibangun, guna kelangsungan hidup biota laut (mangrove) dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Kecap Majalengka yang Dulu Viral, Kini Tak Berdaya
"Memang tak mudah untuk membangun desa, namun berkat kerjasama yang baik seluruh pihak akan sangat mudah tercapai. Diharapkan, jalan rusak menuju wisata mangrov segera dibenahi pihak kabupaten, agar pengunjung dapat nyaman menuju lokasi wisata," harapnya.(Supra/Kabar Cirebon)