KABAR MAJALENGKA : Mengintip Peran Pagar Nusa dan Lesbumi, dalam Menyukseskan Harlah 1 Abad NU di Majalengka

12 Maret 2023, 23:36 WIB
Ketua Umum Pagar Nusa Majalengka Abah Dulloh tengah berfoto bersama pasukan Inti dan Lesbumi NU tengah tampil di Harlah NU Majalengka /tangkapan layar/

KABAR CIREBON - Pelaksanaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) tingkat Kabupaten Majalengka usai digelar. Kegiatan yang dipelopori PCNU setempat, ditutup dengan istigosah dan tausyiah dari pengurus besar LDNU Habib Umar Assegaf. Ternyata dibalik kisah kesuksesan penyelenggaraan kegiatan akbar itu, ada peran yang luput dari perhatian publik.

Mereka bekerja tak banyak bicara, apalagi melakukan debat terbuka. Tegak lurus dan patuh apa yang ditugaskan, ia jalani dengan penuh hidmat dan penuh tanggungjawab. Itulah Pagar Nusa dan Lesbumi Majalengka. Kedua organisasi dibawah naungan NU ini bekerja tanpa banyak suara. Istilah bahasa sundanya itu, nyumput buni dina caang, tur nyaangan dina poek.

Pagar Nusa atau disingkat PN sendiri merupakan organisasi pencak silat yang dibentuk oleh Nahdlatul Ulama (NU) pada 1986. Awal mula berdirinya, ketika keprihatinan para kiai NU, terhadap surutnya ilmu bela diri pencak silat di lingkungan pesantren.

Baca Juga: Cetak Kader Wanita Muda NU yang Tangguh dan Berwawasan Luas, PAC Fatayat Sumberjaya Majalengka Gelar LKD

Pagar Nusa sendiri memiliki arti pagarnya NU dan bangsa.Tujuan dari Pagar Nusa adalah menggali, mengembangkan, dan melestarikan bela diri pencak silat di Indonesia.

"Alhamdulilah berkat ridha Allah Swt, bimbingan kiai NU, arahan ketua PCNU, komando ketua panitia. Kerjasama segenap panitia, dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Acara besar dan penuh keberkahaan yang digelar PCNU Majalengka dapat berjalan lancar dan sukses,"kata Abah Dulloh Darja Kusuma, Ketua Umum Pengurus Cabang Pagar Nusa NU Kabupaten Majalengka ini.

Pada acara yang istimewa ini, lanjut pendekar dengan ciri khas rambut panjangnya itu, telah menurunkan ratusan pengurus Pagar Nusa dari mulai tingkat PC dan PAC se-Majalengka. Mengenakan pakaian serba hitam dan dasi hijau serta peci itu tanda dari pasukan inti Pagar Nusa.   

Baca Juga: Bupati dan Para Tokoh Usulkan Pendiri NU asal Majalengka,KH Abdul Chalim Jadi Pahlawan Nasional. Ini Kiprahnya

Dari semua pasukan yang diturunkannya itu, ada yang di wajibkan berpakaian lengkap Pagar Nusa. Ada pula yang memakai pakaian intel alias bebas. Semua itu hanya upaya penyesuaian corak dan warna, dengan warga NU yang hadir pada acara tersebut.

"Kondisi ini sama seperti pasukan inti (PASTI) Pagar Nusa Kabupaten Majalengka," ucap Abah yang juga Majelis Pendekar Pengurus Wilayah Pagar Nusa Provinsi Jawa Barat ini,

Abah panggilan akrabnya, menyebut panitia Harlah 1 Abad NU meminta bantuan personil sebanyak 20 orang untuk melakukan pengamanan. Namun pada praktiknya pasukan inti yang diterjunkan lebih dari permintaan panitia.

Baca Juga: Enka Rapper X Factor Gemparkan Warga NU dan Berikan Pantun Penuh Makna di Panggung 1 Abad NU Majalengka

"Kalau 20 orang itu kami diibaratkan Paspampresnya. Mereka ditugaskan sesuai tupoksinya berada di ring satu. Melakukan pengawalan melekat pada para kiai, ulama, tamu-tamu kehormatan serta tamu istimewa lainnya. Sedangkan sisanya berpakaian bebas dan diposisikan di beberapa titik strategis," ungkap Guru Besar Padepokan Gotawa Majalengka ini.

Dengan keterlibatan pasukan inti ini, lanjut dia, ini sebagai upaya menciptakan rasa aman, nyaman dan tentram buat semua warga NU maupun elemen masyarakat lainnya yang hadir.

"Alhamdulillah acara demi acara selesai. Mulai dari pagi hingga waktu dini hari. Semuanya dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan kita semua,"tutupnya.

Baca Juga: Pelaksanaan Harlah 1 Abad NU Majalengka Berlangsung Meriah dan Semarak. Hadad Alwi Hipnotis Ribuan Warga NU

Hal serupa pun dilakukan Lembaga Seninaman dan Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Majalengka. Sebagai organisasi yang bergerak dibidang kesenian dan kebudayaan, Lesbumi turut andil suksesi Harlah NU kemarin.

Selain membantu tugas panitia dan tampil di panggung kehormatan, ada tugas tambahan yang harus dilakukan Lesbumi, dalam mengatur cuaca jelang hari pelaksanaan.

Sebab beberapa hari sebelum hari puncak, cuaca di wilayah Talaga kerap di guyur hujan. Aneh tapi nyata, saat puncak pelaksanaan dari pagi hingga malam hari, cuaca cerah. Sehingga kegiatan 1 Abad NU dapat berjalan sesuai dengan rencana. Bisa dibayangkan jika saat itu hujan lebat, agenda yang sudah direncanakan tentunya akan mengalami berbagai hambatan.

Baca Juga: Puluhan Ribu Orang Bakal Hadiri Puncak Peringatan 1 Abad NU Majalengka di Talaga. Ini 5 Agenda Acara Akbarnya

Meski begitu ketua Lesbumi tetap rendah hati dan menyebut bahwa tidak adanya hujan itu berkat kehendak Allah SWT. "Itu karena ridha Allah Swt, dan doanya para alim ulama. Karena niatnya baik,"kata Ketua Lesbumi NU Iwan Rendah merendah.

Padahal pria yang tak lepas dari iket kepala itu sudah diminta pihak panitia untuk menjadi pawang hujan. Atau melakukan doa melalui ritual khusus, sebagai ikhtiar untuk mengendalikan cuaca selama waktu pelaksanaan.***

Dapatkan berita berita lainnya di Kabar Cirebon klik di Google News 

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler