Kabupaten Majalengka Mengalami Surplus Beras, Dikabarkan 18.329 Hektare Sawan Akan Melangsungkan Panes Raya

13 Maret 2023, 08:00 WIB
Petani Lebak saat panen. Pada Maret merupakan punca panen raya. /Kabar Banten/Nama Djumhana/

KABARCIREBON - Sekitar  18.329 hektare sawah di Kabupaten Majalengka dipanen pada Maret 2023. Sehingga dengan rata-rata produksi per hektare mencapai 6-7 ton, kebutuhan beras atau gabah di Kabupaten Majalengka akan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan, bahkan akan mengalami surplus.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Majalengka Iman Firmansyah saat Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare di Desa Cidenok, Kecamatan Suberjaya bersama Kementerian Pertanian, Sabtu (11/3/2023) mengungkapkan, sebagian areal sawah di Majalengka telah dipanen lebih awal pada Februari dan panen diperkirakan akan berlangsung hingga April.

Karena di sejumlah wilayah, kondisi tanaman masih harus menunggu panen hingga beberapa minggu atau satu bulan ke depan.

Baca Juga: Soal Proses untuk Mencapai Cirebon Timur menjadi DOB: Ini Ada Kabar Buruk dari Komisi II DPR RI

“Yang dipanen pada Maret itu seluas 18.329 hektare dari total luas lahan sawah sekitar 49.465 hektare. Ini  untuk mendukung  program Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare,”katanya.

Ia menyebutkan, produksi padi yang  di hasilkan di Kabupaten Majalengka pada 2022 mencapai  681.821 ton, dari total luas lahan sawah yang ada. Sedangkan untuk di Kecamatan Sumberjaya produksi  gabah mencapai 32.776 ton dari luas panen 4.418 hektare.

Sedangkan luas tanamannya mencapai 5.249 hektare. Sehingga sisanya kini masih belum dipanen.  

Baca Juga: Soal Proses untuk Mencapai Cirebon Timur menjadi DOB: Ini Ada Kabar Buruk dari Komisi II DPR RI

Menurutnya, di Kecamatan Sumberjaya, telah terjadi perluasan lahan sawah seluas 2 hektare. Setelah merubah lahan kebun menjadi sawah. Hal ini sebagai langkah untuk mengamankan produksi beras di Majalengka.

“Untuk mendorong peningkatan indeks pertanaman (IP), kami juga melakukan upaya lain seperti yang lahan sawahnya hanya bisa menghasilkan produksi paska panennya dua kali, diubah menjadi 3 kali dan disesuaikan dengan kondisi sumber air yang normal,” katanya.

Sementara itu, dari Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Provinsi Jawa Barat Agus Susanto mengatakan, pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dalam program Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare, karena bangsa Indonesia itu bisa menghasilkan padi.

Baca Juga: Wartawan Senior Indramayu Ditabrak Orang Tak Dikenal, Ini Kronologis Kejadiannya

"Seperti yang dilihat di Majalengka sudah bisa mandiri. Bahkan prodknya, digunakan untuk masyarakatnya. Jadi saya yakin bangsa kita mampu memproduksi gabah dalam jumlah besar, swasembada beras akan terpenuhi,"

"Apalagi setelah panen ini langsung dikelola lagi digarap, jeraminya dikembalikan ke tanah untuk permentasi. Sehingga lahan secepatnya diolah kembali tidak boleh berbulan-bulan kosong. Ini harus segera disambung dengan penanaman berikutnya,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Majalengka telah ikut menyukseskan program Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare. 

Baca Juga: Unit Reaksi Cepat Perumdam Tirta Darma Ayu Indramayu Siap Tangani Keluhan Pelanggan

Panen padi serentak yang digelar dalam beberapa hari ini, merupakan upaya pemerintah pusat bersama seluruh kabupaten/kota dalam meningkatkan produktivitas padi dan meningkatkan swasembada pangan.(Tati/KC).***

Dapatkan informasi terbaru dan populer Kabar Cirebon di Google News.

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler