Ketua DPC PKB Disebut 'Boneka' Kiai Muda, Jito: Ketum PKB Saja tak Dihormati DPC, Apalagi Hanya Kader Partai

30 Mei 2023, 14:51 WIB
Kader senior PKB yang juga mantan ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Sugiarto (Jito). /IST /

KABARCIREBON - Kader senior PKB yang juga mantan ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Sugiarto (Jito) menilai, tak berkesudahannya konflik di internal PKB, karena unsur pimpinan di DPC PKB tak bisa merangkul.  

Bahkan, soal kekisruhan penomoran bakal calon legislatif (bacaleg) ia menyebut, Jamil Abdul Latief selaku ketua DPC hanya sebagai 'boneka'. Jito juga menilai, kepada Ketua Umum PKB, H Abdul Muhaimin Iskandar saja DPC PKB tidak bisa menghormati saat berkunjung ke Cirebon, apalagi kepada seorang kader partai. 

Seperti diketahui, pascamunculnya statement Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kabupaten Cirebon, H Saefullah Amin, banyak komentar di internal partai ini. Mereka menilai, pandangan dewan syuro salah kaprah jika kekisruhan yang selama terjadi bukanlah sebuah konflik.

Baca Juga: Erick Thohir Ungkap Poin yang Diraih Indonesia Jika Seri Atau Menang Lawan Argentina

Unsur DPC PKB Kabupaten Cirebon menjadi bidikan para kader-kader senior PKB. Karena dianggap tidak mampu mengendarai partai. Sehingga muncul kekisruhan yang dipastikan berimbas pada suara partai di pemilu mendatang.

"Ya saya dengar ketua DPC PKB ini 'boneka' dari seorang kiai muda yang merasa paling didengar oleh DPP. Yang saya tahu, kiai muda ini belum ada bentuk perjuangannya untuk PKB Kabupaten Cirebon," kata Jito, Selasa (30/5/2023).

Mantan anggota DPRD Kabupaten Cirebon ini melanjutkan, DPP PKB harusnya tahu kiai muda itu enggak bisa disamakan dengan kiai khas Cirebon dulu yang punya peranan penting untuk kemenangan PKB di daerahnya.

Baca Juga: 5 Pengurus Yayasan Yatim Piatu di Cirebon Ini Terima Bantuan CSR dari CSB Mall

"DPP harusnya cari tahu tentang semua itu, biar PKB Kabupaten Cirebon tidak hancur. Karena kunci kemenangan PKB Jawa Barat adalah Kabupaten Cirebon," ungkap Jito.

Ia juga mengkritik DPC PKB Kabupaten Cirebon ketika Ketua Umum PKB berkunjung ke Cirebon, belum lama ini. Menurutnya, tidak ada penyambutan yang layak untuk menghormati kedatangan orang nomor satu di PKB itu. Buktinya, kata dia, di sepanjang jalan dari Cirebon sampai lokasi acara tidak ada bendera PKB sama sekali.

"Tentang penyambutan ketum datang ke Cirebon, DPC PKB tidak tanggap dan tidak menghormati ketum sebagai Capres dari PKB. Ketum saja tidak dihormati, apalagi kepada kader partai. Pantas saja soal penomoran muncul konflik," katanya.

Baca Juga: Libur Panjang Awal Juni 2023 Waktunya Wisata, Ini 5 Lokasi Air Terjun Terindah di Kota Angin

Terkait tidak adanya penghormatan atas Ketum PKB tersebut, Jito kembali menegaskan sangat menyayangkan. Padahal PKB Kabupaten Cirebon punya pimpinan DPRD. Jika demikian, kata dia, kader PKB yang jadi pimpinan DPRD tidak ada manfaatnya buat partai.

"Ini sangat fatal sekali buat kita PKB sebagai partai pemenang di Kabupaten Cirebon. Ada ketum capres PKB tidak disambut dengan meriah oleh pengurus DPC. Kalau punya pimpinan dewan kaya begini harusnya DPC bertindak tegas untuk mengganti pimpinan dewannya," kata Jito.

Ia menjelaskan, PKB adalah partai yang menghormati para pendiri partai, kiai dan para pejuang partai. Tapi di Kabupaten Cirebon kebalikannya, tidak ada namanya penghormatan ke semua itu. Contoh konkretnya masalah penomoran bacaleg, kader-kader baru mampu menyingkirkan incumbent, kader senior dan para keturunan kiai yang menjadi pejuang atau deklarator PKB.

Baca Juga: Giliran Jamaah Haji Asal Indramayu dan Kuningan Terbang dari Kertajati, Menteri Agama: Waspada Suhu Panas

"Adanya pengurus baru tambah amburadul alias parah, bobrok," kata Jito.

Pria yang juga Bacaleg DPR RI Dapil 8 ini melanjutkan, Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC PKB tidak siap, baik secara mental maupun strategi kemenangan. Jika sudah seperti ini, menurutnya, PKB kultur dimungkinkan bakal melihat kehancuran PKB Kabupaten Cirebon.

"Sebab akan hilang kursi dan suara bisa terjun bebas. Ini siapa yang bertanggung jawab? Kalau DPP dan DPW tidak segera turun dan ambil alih DPC PKB Kabupaten Cirebon," katanya.

Baca Juga: Menteri Agama: Tahun Depan, Bandara Kertajati Layani Penerbangan Haji dari Jawa Tengah

Jito juga menilai, DPC PKB Kabupaten Cirebon sudah kehilangan marwahnya. DPW dan DPP PKB harusnya jangan tutup mata ataupun tutup telinga, terkait apa yang saat ini terjadi di PKB yang ada di daerahnya.

"Ini sudah sangat mengkhawatirkan, PKB Kabupaten Cirebon sudah rapuh secara sistem. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, caleg mundur berjamaah, ini menjadi keniscayaan apalagi isu MK kencang soal sistem pemilu tertutup. Ini bisa hancur jika DPC PKB dan LPP kondisinya seperti ini," katanya.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon, Jamil Abdul Latief saat dikonfirmasi mengenai hal itu melalui pesan WhatsApp-nya, enggak menjawab.(Ismail)

Editor: Fanny Crisna Matahari

Tags

Terkini

Terpopuler