"Nanti akan kita pertanyakan dalam pembahasan. Kita menilai dari target capaian tiap OPD," kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Rudiana, sejauh ini memang alasan minimnya serapan anggaran itu karena keterbatasan waktu. Mengingat masih pandemi Covid-19 di 2021 lalu. Sehingga berdampak pada kondisi psikologi OPD.
Disinggung apakah hasil dari laporan pertanggungjawaban bupati ini akan berdampak pada penurunan alokasi anggaran? Ia menjawab bisa saja hal itu dilakukan.
"Intinya, itu jadi penilaian. Kenapa dikasih anggaran tapi tidak dipergunakan. Itu kenapa? Kalau alasannya tidak realistis, karena ketidakmampuan mereka mungkin bisa saja kita kurangi anggarannya, atau kita ganti penggunannya dalam arti ASN yang ada di OPD-nya," ungkap Rudiana.
Sementara itu, Bupati H Imron mengaku banyak faktor yang menjadi penyebab serapan anggaran di 2021 minim sehingga ada silpa Rp 142,6 miliar. Salah satunya karena angka Covid-19 di awal tahun 2021 masih tinggi.