Network
KABARCIREBON - Perekonomian wilayah Cirebon memberikan kontibusi sekitar 9,78 persen terhadap perekonomian Jawa Barat. Sedangkan, sektor yang dominan menunjang pertumbuhan ekonomi dari wilayah ini yakni industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian kontruiksi, serta pergudangan.
Kepala Kantor Bank Indonesia Cirebon Hestu Wibowo mengungkapkan, meski sebelumnya di tengah-tengah penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM), perekonomian wilayah Cirebon pada triwulan III 2022 masih menunjukan resiliensinya.
"Meski beberapa sektor terdampak volatilitas global yang disebabkan kenaikan harga minyak dunia. Namun, perekonoman wilayah Cirebon ini masih menunjuan resiliensinya. Hal ini terindikasi dari beberapa indikator mikro yang meningkat seperti perkembangan penyaluran kredit, terjaganya optimisme konsumen, dan perbaikan penjualan eceran. Kendati demikian, kinerja dunia usaha masih perlu mendapat perhatian," ungkap Hestu Wibowo dalam Ciayumajakuning Entrepreneur Festival (CEF), baru-baru ini.
Lebih lanjut Hestu Wibwo mengungkapkan, penyesuaisan harga BBM telah turut mendorong inflasi Kota Cirebon pada Sepember 2022. Di mana, Kota Cirebon pada periode bulan tersebut mencatatkan inflasi sebesar 1,12 persen, secara bulanan (mtm).Sedangkan, inflasi tahun kalender (ytd) sebesar 4,51 persen, sehingga inflasi tahunan tercatat sebesar 5,60 persen (yoy).
Menurutnya, realisasi inflasi Kota Cirebon masih lebih baik dibanding inflasi Jabar dan Nasional.
