Perjalanan Prof Huriyah Hingga Diangkat Jadi Guru Besar di IAIN Cirebon

- 30 Januari 2023, 18:19 WIB
Prof Dr Hj Huriyah MPd
Prof Dr Hj Huriyah MPd /IST/
KABARCIREBON - Jumlah guru besar di IAIN Cirebon terus bertambah seiring rencana transformasi kampus tersebut menjadi universitas.
 
Terkini, jumlah guru besar di IAIN Cirebon bertambah dengan diangkatnya Prof Dr Hj Huriyah MPd menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di kampus tersebut.
 
Prof Huriyah diangkat dari lektor kepala lV/C menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Cirebon terhitung sejak 1 Desember 2022 dengan angka kredit 872.
 
 
SK kenaikan pangkat Prof Huriyah menjadi guru besar ini ditetapkan di Jakarta pada 20 Desember 2022 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim dengan nomor SK 74247/MPK.A/KP.07.01/2022.
 
Prof Huriyah mengaku, proses menjadi guru besar memang tidaklah mudah. Terlebih, sejak ada perubahan kebijakan pemerintah yang mengharuskan dosen yang ingin menjadi seorang guru besar atau profesor wajib menulis jurnal bereputasi.
 
“Maka semenjak itulah saya mengikuti konferensi atau seminar internasional dan menulis artikel dalam  jurnal nasional atau jurnal internasional baik scopus maupun non scopus,” katanya.
 
 
Scopus, menurutnya, memang kerap dianggap sulit dan menakutkan bagi seorang dosen yag akan naik pangkat, utamanya ke guru besar.
 
Namun, ia mengungkapkan, kunci penerbitan Scopus adalah membangun kerja sama yang baik dengan pihak luar.
 
“Alhamdulillah dengan sabar menunggu satu tahun, tepatnya tanggal 1 Juli 2022, artikel saya diterbitkan dalam jurnal scopus, yakni International journal of Instruction Q1,” ujarnya.
 
 
Untuk menjadi Guru Besar Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris di IAIN Cirebon, Prof Huriyah mengirimkan tujuh prosiding internasional hasil menjadi presenter pada konferensi internasional di UIN Jakarta, UIN Malang, UIN Riau, UIN Semarang, IAIN Palangkaraya, IAIN Kediri, dan Universitas Muhamadiyah Purwokerto.
 
"Ditambah satu jurnal Scopus Q1, dua jurnal Internasional non Scopus, satu jurnal nasional terakreditasi Dikti, dan satu jurnal nasional DOAJ, ditambah lagi satu buku referensi,” paparnya.
 
Meskipun kesabarannya kerap diuji, namun Prof Huriyah tetap menjalani proses tersebut mengalir dengan apa adanya dan dirinya pun bersyukur dapat melaluinya dengan lancar.
 
 
“Alhamdulillah, berkat kerja keras, membaca shalawat, terus berdoa, akhirnya Allah mengabulkan doa  saya,” katanya.
 
Kendati telah mencapai puncak tertinggi seorang dosen, Prof Huriyah mengaku masih memiliki target lainnya, yaitu mengembangkan yayasan yang diketuainya dengan membangun sejumlah lembaga pendidikan di tanah kelahirannya.(Fanny)
 

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x