Network
KABARECIREBON - Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis bersama puluhan wartawan melakukan aksi jalan kaki tengah malam telusuri kaki Gunung Slamet melalui Bukit Forest Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Mereka menggunakan jaket tebal, berbekal tambang, tongkat, lampu penerang dan senter.
Jalan kaki di tengah malam dengan jalur menanjak itu dilakukan dalam rangka "Happy Learning" sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap alam. Karena, rasa cinta menjadi modal dasar yang sangat besar dalam menjaga kelestarian alam dari kerusakan lingkungan.
Jalan kaki dengan rute perjalanan sejauh 6 kilometer itu, dimulai pukul 21.00 WIB, Rabu 24 Mei 2023. Dimulai dari bukit Forest Guci, Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Bukit ini dipilih karena masih asri dan cocok untuk glamping atau kemah modern.
Baca Juga: Nindy Ayunda Dicecar 20 Pertanyaan oleh Polisi dalam Kasus Dito Mahendro
Puluhan wartawan tersebut dibagi menjadi empat kelompok. Masing-masing kelompok berisi 11 sampai 12 orang. Di lokasi pemberangkatan juga dibuat tenda, dapur umum, mobil ambulans, tim medis dan perlangkapan lainnya.
Sebelum menapaki bukit dengan pepohonan yang lebat itu, Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis berpesan agar masing-masing regu tidak egois, jangan berpencar. Harus menjaga keutuhan tim. "Berangkat 12, kembali harus 12, tidak boleh kurang dan lebih," kata Wali Kota Cirebon.
Dalam perjalanan malam menapaki kaki Gunung Slamet itu, Wali Kota Cirebon membentuk panitia terdiri dari Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (DKIS), Dinas Pendidikan (Disdik), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Sosial, dan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman.
Baca Juga: Pelantikan Pengurus PSSI Periode 2023-2027, Erick Thohir : Kami tak Merasa Spesial
Dalam perjalanan malam itu, dibentuk empat pos. Jarak antar pos sekitar 1,5 kilometer. Perjalanan malam yang memakan waktu sekitar 2 jam 30 menit itu pun berhasil dilalui. Dua wartawan tak dapat melanjutkan perjalanan karena sakit.
Rute perjalanan terbilang sangat menantang. Sebab, wartawan harus menempuh medan yang sangat menantang. Jalurnya menanjak dan berliku. Di bagian kiri jalan adalah dinding bukit dengan hamparan pepohonan lebat, sedangkan di bagian kanan bukit adalah jurang yang curam.
Karenanya, dalam perjalanan malam itu, tidak boleh ceroboh karena sangat berbahaya. Meski, jalan yang ditempuh cukup lebar sekitar 2,5 meter. Lalu, di pinggir kanan jalan, panitia sudah membentangkan tambang sebagai tanda pembatas.
Baca Juga: BTS Konser di Indonesia, 1000 Personel Aparat Gabungan Amankan Suga
Kemudian, juga petunjuk arah agar masing-masing regu tidak tersesat. Perjalanan malam sepanjang 6 kilometer dengan jalur berliku itu, tak hanya memberikan tantangan pada keberanian mental tapi juga menguras tenaga serta harus konsentrasi penuh.
Jika tidak konsentrasi, bisa salah jalan sehingga mengakibatkan tersesat. Namun, seluruh regu berhasil melalui rute pendakian yang dibuat panitia. Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis memberikan apresiasi.
"Saya kagum, anda semua luar biasa, disiplin dan pantang menyerah. Wartawan Cirebon tangguh, saya tak lagi meragukan mental wartawan Cirebon. Setelah ini, ada tantangan lain, dan semua itu kami lakukan untuk membentuk wartawan Cirebon yang tangguh, memiliki karakter kuat berbazis pengetahuan," kata Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis.
Pada kegiatan tersebut, puluhan wartawan Cirebon juga diedukasi soal pengetahuan kebencanaan, sebelum bencana, saat bencana dan setelah bencana. Sehingga, wartawan Cirebon sigap bencana. Lalu, dibekali pengetahuan dan praktek memberikan pertolongan kepada korban dalam situasi darurat. Dengan demikian, wartawan mengutamakan nilai-nilai kemanusian saat melakukan peliputan.
Malam itu, Wali Kota Cirebon didampingi Kepala DKIS Maruf Nuryasa, Kepala Disdik Kadini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dr. Yuni Darti Sp.GK, Kepala Dinas PRKP Wandi Sofyan, Kepala Dinas Sosial Santi Rahayu, Kepala Pelaksana BPBD Andi Wibowo dan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Dewi Sutanti.***
