KABARCIREBON - Setelah pada pekan lalu panen di Subang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Plt. Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi, melakukan panen raya padi di Desa Karanglayung Indramayu.
Di hamparan seluas 760 hektare, 350 hektare berada di Desa Karanglayung dan 410 hektare di Desa Sumuradem Indramayu, Presiden Jokowi menyebut produksi padi di wilayah tersebut sangat baik meski ada ancaman El Nino.
“Ya (produksi padi, Red) baik, kemarin di Subang, di Indramayu, saya kira karena memang ini, irigasi teknisnya masih sangat bagus” terang Presiden Jokowi yang juga didampingi Plt. Gubernur Jawa Barar, Bupati Indramayu, dan sejumlah petani di lokasi panen.
Baca Juga: Mantan Ketua Bawaslu Kuningan Jadi Ketua Tim Sukses Pemenangan H. Rokhmat Ardiyan
Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, produktivitas petani di lokasi panen tersebut mencapai 8,6 ton per hektare.
Ia juga mengatakan, saat ini harga gabah di tingkat petani cukup tinggi di kisaran Rp 7.200 hingga Rp 7.400. Meski begitu, dirinya menegaskan, Pemerintah akan terus berupaya untuk menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.
“Jadi saya tadi tanyakan ke petani, satu hektare bisa 8 sampai 9 ton, rata-rata 8,6 ton per hektare, dan harga gabahnya sekarang senang semua petani, yakni Rp 7.300, 7.400 dan 7.200. Petani semua senang, tapi yang tidak senang itu konsumennya,” ungkap Presiden.
Usai menyaksikan langsung aktivitas panen di daerah Subang maupun Indramayu, Presiden Jokowi menegaskan produksi padi secara nasional tercatat baik, meski El Nino, ia memastikan cadangan pangan nasional dalam posisi yang sangat kondusif.