Ekonomi Melesat Berkat Elpiji Non Subsidi Digunakan Secara Tepat

- 5 November 2023, 12:25 WIB
Beberapa pelaku usaha di Kabupaten Majalengka meraup omzet belasan hingga ratusan juta rupiah setiap tahunnya, berkah dari penggunaan gas elpiji non subsidi. Kondisi itu seperti dialami rumah makan Kedai Halaman Abah Na'us, di Jl. KH Abdul Halim Kabupaten Majalengka.
Beberapa pelaku usaha di Kabupaten Majalengka meraup omzet belasan hingga ratusan juta rupiah setiap tahunnya, berkah dari penggunaan gas elpiji non subsidi. Kondisi itu seperti dialami rumah makan Kedai Halaman Abah Na'us, di Jl. KH Abdul Halim Kabupaten Majalengka. /Jejep/

KABARCIREBON-Di tengah gemuruh aktivitas bisnis yang tak pernah terhenti, terdengar suara yang begitu menggema dari sejumlah pengusaha lokal. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang dengan tekad dan inovasi telah meraih kesuksesan dengan melibatkan gas elpiji non-subsidi di dalamnya.

Bagi mereka, gas elpiji bukan sekadar sumber energi. Ia adalah nyawa dari setiap usaha yang berputar dan menjadi impiannya. Di balik ceria wajah pun, tersimpan kisah kesabaran dan kerja keras. Bahkan dalam setiap kobaran api yang keluar dari kompornya itu, menciptakan sebuah produk yang mampu memberikan nilai manfaat. Kondisi itu seperti dialami rumah makan Kedai Halaman Abah Na'us, di Jl. KH Abdul Halim Kabupaten Majalengka.

Rumah makan yang ciri khasnya menyediakan Sate Maranggi ini berhasil memperoleh omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya, berkat menggunakan elpiji non subsidi. Pencapaian mencolok ini tidak terlepas dari strategi cerdas rumah makan tersebut dalam mengelola biaya operasional.

Salah satu langkah penting yang diambil adalah menggunakan elpiji non subsidi sebagai sumber energinya. Kendati biaya cenderung tinggi, manajemen rumah makan ini berhasil mengatasi hal itu dengan efisiensi, dalam pengelolaan dapur dan penyesuaian harga yang masuk akal untuk pelanggan.

Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Cirebon Terima Keluhan Masyarakat Bayalangu Soal Banjir

Adapun daftar menu makan yang ditawarkan dalam rumah makan semi restoran itu antara lain, Sate Maranggi 10 tusuk Rp 40 ribu, Sop Buntut Sapi Rp 37 ribu, Tongseng Kambing Rp 39 ribu, Cobek Ikan Nila Rp 35 ribu, Nila Bakar Taliwang Rp 35 ribu, Bakmi Ayam Sayur Rp 26 ribu.

Lalu, Cimplung kentang Purwakarta Rp 18 ribu, Tempe Mendoan 6 buah Rp 16 ribu, Sayur Asem Rp 12 ribu, dll. Adapun aneka minuman tersedia yang dingin dan panas seperti es jeruk, es lemon, aneka jus dan beragam kopi dengan harga rata rata di bawah Rp 10 ribu.

Abah Na'us pemilik rumah makan itu mengatakan, jika rata rata satu keluarga makan dengan menu yang beragam di tempatnya membayar Rp 200 ribu, maka jika di hitung ada 20 keluarga maka jumlahnya Rp 4 juta.Lalu dikalikan dengan 1 bulan atau 30 hari jumlahnya Rp 120 juta.

Baca Juga: Banser Indramayu Siap Bantu Kapolri Berantas Terorisme Sesuai Kapasitas

Halaman:

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x