Dalam Halaqah Sampah, Santri Diberikan Pemahaman tentang Pengelolaan Sampah di Pesantren

- 27 Januari 2024, 17:51 WIB
Pondok Kebon Jambu Al Islamy menggelar Halaqah Sedekah Sampah & Peresmian Laboratorium Pengelolaan Sampah' di Pondok Pesantren Kebon Jambu, Sabtu (27/1/2024).
Pondok Kebon Jambu Al Islamy menggelar Halaqah Sedekah Sampah & Peresmian Laboratorium Pengelolaan Sampah' di Pondok Pesantren Kebon Jambu, Sabtu (27/1/2024). /IST /

KABARCIREBON - Pondok Kebon Jambu Al-Islamy bekerjasama dengan Yayasan Fahmina, Jaringan Pesantren Emas, dan Jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) menggelar 'Halaqah Sedekah Sampah & Peresmian Laboratorium Pengelolaan Sampah' di Pondok Pesantren Kebon Jambu, Sabtu (27/1/2024).

Halaqah sedekah sampah yang diikuti ratusan pengasuh dan santri dari berbagai pesantren, pemerintah pusat, daerah, serta organisasi keagamaan di wilayah Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Sumedang itu dihadiri langsung oleh Kepala Desa Panggungharjo DIY, Wahyudi Anggoro Hadi, Anggota Majelis Musyawarah (MM) KUPI Masruchah dan KH. Faqihuddin Abd Kodir, Inisiator Pesantren Hijau Hijroatul Maghfiroh dan Fasilitator Pesantren EMAS Aris Diantoro. 

Anggota MM KUPI, Masruchah menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Nyai Hj. Masriyah Amva yang merupakan pemimpin, inisitor, sekaligus role model dalam mengimplementasikan Fatwa KUPI II tentang pengelolaan sampah dan pelestarian alam di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy. 

Baca Juga: Susukanlebak Cirebon Siap Laksanakan Pesta Demokrasi: Logistik Pemilu Mulai Didistribusikan ke Kecamatan Ini

“Saya berikan apresiasi yang mendalam kapada Ibu Nyai Hj. Masriyah Amva, beliau adalah sosok ulama perempuan yang memimpin sekaligus inisiator untuk mengimplementasikan Fatwa KUPI kedua soal pengelolaan sampah di pesantren,” kata Masruchah. 

Lebih lanjut, dalam halaqah sedekah sampah ini, Masruchah mengatakan para pengasuh, santri, dan peserta lainnya dapat ilmu baru dan pemahaman yang mendalam tentang permasalahan sampah, dampaknya terhadap lingkungan, dan cara-cara pengelolaan sampah yang berkelanjutan. 

“Nantinya, dalam halaqah dan workshop, para santri dan pengasuh sudah bisa secara mandiri di pondoknya masing-masing dapat melakukan pemilahan sampah, pengomposan, dan pengolahan sampah,” lanjutnya. 

Baca Juga: Ini 20 Alamat Kedai Soto yang Murmer di Kota Batam, Soto Berkah Sugih dan Soto Cak Rochman Memang Mantul

Untuk diketahui, Pondok Pesantren Kebon Jambu al-Islamy menjadi salah satu Ponpes yang berperan aktif dalam mengikuti program Pesantren EMAS (Ekosistem Madani Atasi Sampah). Ponpes Kebon Jambu menunjukkan komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang dihadapinya. 

Dalam lingkungan ini, semangat untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah tidak hanya sebatas kebijakan, melainkan telah menjadi bagian dari budaya dan komitmen yang melekat di Ponpes Kebon Jambu Al-Islamy.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x