Berkah Dzikir dan Manakiban: Santri Pesantren al-Marifah Cirebon Hafal Nadhom Kitab Alfiyah dalam 20 Hari

- 15 Juni 2024, 15:30 WIB
Pondok Pesantren Al Marifah Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon tengah menggelar Haflah Akhirussanah di Pondok pesantren setempat.
Pondok Pesantren Al Marifah Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon tengah menggelar Haflah Akhirussanah di Pondok pesantren setempat. /Jejep/

KABARCIREBON-Pondok Pesantren Kebon Kelapa al-Ma'rifah Cirebon menjadi saksi keajaiban berkah dari kegiatan Dzikir dan Manakiban yang diadakan secara rutin (istiqomah). Selain memberikan keberkahan kepada para tamu yang hadir, para santri yang menimba ilmu pun di pesantren tersebut merasakan dampak yang luar biasa.

Khususnya, dalam menghafal kitab kitab ilmu alat (Nahwu Sharaf) di pondok untuk memahami dan membaca kitab kuning dalam waktu singkat. Misalnya ada santri yang mampu menghafal kitab Jurumiyah hanya dalam 1 hari.

Lalu ada juga yang menguasai kitab Imriti dalam waktu 1 minggu, dan luar biasanya ada yang menghafal Alfiyah hanya dalam 20 hari. Lebih dari itu, ternyata ada santri tingkat Fathul Qorib, yang mampu menghafal makna kitab dalam beberapa minggu saja.

Baca Juga: Dzikir Manakib Kubro Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dan Peringatan Maulid Nabi SAW, Menggema di Ponpes AlMarifah

Pengasuh Pondok Pesantren Dar Al Qur’an dan juga Dewan Penasehat Pondok Pesantren Dar Al Tauhid, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, KH Ahsin Sakho Muhammad, memberikan apresiasi atas keberhasilan para santri pondok Al-Marifah yang mampu menghapal ilmu alat dalam waktu singkat.

Maka dari itu, pakar ilmu Al-Qur'an yang juga Doktor lulusan Universitas di Madinah dengan predikat cumlaude ini mengusulkan kepada Pengasuh Pondok Pesantren Al-Marifah agar jangan hanya menggulirkan program cara cepat menghafalkan Al-Qur'an di ponpest yang dipimpinnya. Namun harus juga memahami isi dalam kitab kitab karangan ulama salaf.

"Kita melihat di banyak pesantren, ada santri yang hanya fokus menghafal dan mempelajari kitab kuning saja, namun tidak hafal Al-Qur'an. Sebaliknya, di pesantren khusus tahfidz, banyak juga yang hafal Al-Qur'an namun tidak mengerti kitab kuning,"ujarnya.

Baca Juga: Pengasuh Pondok Pesantren AlMa'arifah KH Syamsul Ma'arif : Inilah 6 Golongan Pemberi Sya'faat di Akherat Kelak

Kondisi ini, kata dia, menyebabkan banyak orang yang menafsirkan Al-Qur'an tanpa dasar ilmu adabiyah yang memadai. "Ini tantangan besar bagi kita semua, namun di Pesantren Al Marifah itu luar biasa, lengkap program ada penghapal Al Qur'an dan penghapal kitab kuning," ujar Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad saat hadir pada kegiatan Dzikir dan Manaqib di Pesantren Al-Marifah.

Halaman:

Editor: Jejep Falahul Alam

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah