Ternyata, Ini Lho Sejarah Nasi Jamblang Khas Cirebon, Berawal dari Sedekah Makanan di Zaman Belanda

31 Agustus 2023, 11:42 WIB
Nasi Jamblang Khas Cirebon, ternyata berawal dari zaman Belanda saat pribumi dilanda kelaparan. /Foto dari Kabar Sleman/

KABARCIREBON - Kalau orang Jogja punya sega kucing, orang Cirebon punya Sega Jamblang. Sega Jamblang atau biasa disebut nasi jamblang adalah salah satu makanan tradisional dari Cirebon. Seperti apa sih sejarah nasi jamblang?

Kuliner yang satu ini memang sangat diminati oleh masyarakat maupun para pelancong. Sesuai namanya "Sega" adalah bahasa Cirebon yang artinya nasi. Sedangkan jamblang adalah salah satu nama daerah di cirebon.

Yang membedakan nasi jamblang dengan nasi campur lainnya adalah nasi Jamblang dibungkus oleh daun jati, nasinya pun jadi pulen dengan berbagai macam lauk pauk di dalamnya.

Baca Juga: Akhirnya, Komika Babe Cabita Lalui Fase Kritis, Deddy Corbuzier Mengira Sakitnya Hanya Gimik

Nasi Jamblang uniknya tidak ada hubungannya dengan buah jamblang. Awal mula sejarahnya, Belanda membangun tiga pabrik di kawasan Cirebon, yaitu pabrik gula di di daerah Gempol Palimanan, dan Plumbon, serta pabrik spirtus di Palimanan.

Pada saat itu, pekerja tak hanya dari daerah Plumbon dan Palimanan saja, para buruh yang rumahnya jauh seperti dari Sindang Jaya, Cisaat, Cimara, Cidahu, Cinaru, Bobos, dan Lokong harus berangkat di pagi buta dengan berjalan kaki.

Para buruh tidak menerima upah yang layak, bahkan kesulitan juga mencari nasi. Akibatnya, banyak sekali pekerja yang tewas akibat kelaparan.

Baca Juga: Viral Video Baim Wong Marah Ternyata Persiapan Diskon untuk Pindah Lapak Streaming Jualan ke Shopee Live

Masyarakat jaman dulu menganut kepercayaan bahwa menjual nasi merupakan suatu hal yang dilarang atau pamali.

Karena tidak tega melihat masyarakatnya kelaparan, seorang pengusaha pribumi asal Jamblang, H. Abdul Latief meminta istrinya Tan Piauw Lun atau akrab disapa Nyonya Pulung untuk menyediakan sedekah makanan berupa nasi dan lauk pauk secukupnya.

Nasi itu dibungkus daun jati dan diberikan kepada buruh pabrik. Berita pemberian makanan dari bapak Latief dan nyonya pulung tersebar luas.

Baca Juga: Sambut HUT RI, Karang Taruna dan DPK KNPI Balongan Gelar Turnamen Badminton

Maka dari itu permintaan nasi pun semakin banyak, sebagai rasa terimakasih para buruh bersepakat untuk memberikan uang alakadarnya untuk bapak Latief dan nyonya pulung.

Pada waktu itu, lauk pauk nasi jamblang bagi para buruh hanya ada tujuh macam, yakni dendeng laos, kebuk goreng (paru), sambel goreng, tempe goreng, tahu goreng, sayur tahu, dan ikan asin panjelan (cucut).

Itulah sejarah singkat tentang nasi jamblang khas Cirebon dilansir dari berbagai sumber. Jadi buat kalian yang ke cirebon, kuliner satu ini wajib kalian coba.(Putri Karina/Magang/Kabar Cirebon)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler