Network
KABAR CIREBON — Banyak orang ingin merasakan kemerdekaan finansial atau terbebas dari segala penat kebutuhan pemuas lahiriyah, lepas dari godaan konsumerisme dan hedonisme, hingga tak punya beban utang.
Namun, tatkala hidup pada himpitan penghasilan kecil, pas-pasan, atau bahkan besar pasak daripada tiang, utang kerap datang menjelma seperti tamu tak diundang.
Ditambah munculnya tawaran-tawaran produk pemuas hidup yang lalu lalang datang memikat, terus menghantui pikiran membayangi setiap kaki melangkah.
Baca Juga: Ternyata Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin Teman Kuliah Ridwan Kamil di ITB
Bagi mereka yang punya penghasilan tetap dan mapan juga memahami literasi finansial yang baik mungkin bisa menyambangi kantor bank untuk mengajukan aplikasi utang.
Tapi bagi masyarakat akar rumput atau mungkin orang-orang pinggiran yang termajinalkan, kala punya kebutuhan mendesak ingin utang saja paling disatronin “bank emok” yang rentenirnya mau keliling mondar-mandir sampai pelosok kampung hingga galengan sawah pun dijabanin.
Terkini, mungkin bagi yang agak kekinian sudah pegang telepon genggam pintar (smartphone) setiap berselancar daring (online) berjejal-jejal iklan pinjaman online (online) menghantui.
