KABARCIREBON - Sejumlah petani durian di Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka alami gagal panen, walaupun pembuahan cukup lebat namun kualitasnya menurun drastis, daging durian tipis serta teksturnya keras berwarna keputihan atau orang sunda menyebut “cangor”.
Kini durian yang diperjualbelikan di sejumlah kios dengan kualitas bagus sebagian besar diantaranya berasal dari Wonosobo dan sekitarnya.
Menurut para pedagang durian, turunnya kualitas dampak dari curah hujan serta munculnya pucuk baru, hal ini berdampak pada tekstur durian serta rasa yang tidak legit seperti biasanya.
Baca Juga: Alun-alun Kejaksan Memprihatinkan: Gapura Retak, Microlibrary Bocor, Sentra UMKM Ditinggal Penyewa
Bahkan warna daging durian yang biasanya kekuningan berubah menjadi putih serta tekturnya keras.
“Tuh saya di belakang ada tiga pohon, buahnya lebat tapi rasa dagingnya dingin, teksturnya juga beda,” ungkap Tuti Tursilawati petani dan pedagang durian di Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi.
Menurutnya, begitu buah mulai membesar muncul pucuk baru yang cukup banyak, kondisi inilah yang mengakibatkan kualitas durian menurun dan terkadang tidak bisa dijual ke konsumen terutama pelanggan. Jika dipaksakan konsumen akan kecewa dan protes.
Uas pedagang durian lainnya yang juga petani durian menyebutkan, durian lokal yang dijual dikiosnya cukup banyak, namun bagi penggemar durian, kualitas lokal tidak akan terpakai karena rasanya kurang baik. Dagingnya tipis serta rasanya dingin, tidak berasa .
Untuk durian semacam ini biasanya diambil dagingnya untuk dijual ke penampung yang nantinya diolah lagi untuk dijual khusus daging durian atau dijual ke produsen es .