Kendalikan Kebutuhan Pangan, Bank Indonesia Cirebon dan TPID Gelar High Level Meeting 

- 20 Februari 2024, 17:27 WIB
Dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pangan dan menekan laju inflasi, KpW/BI Cirebon menyelengarakan HLM bersama TPID) se wilayah Cirebon di kantor perwakilan Bank Indonsia setempat Selasa, 20 Februari 2024.
Dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pangan dan menekan laju inflasi, KpW/BI Cirebon menyelengarakan HLM bersama TPID) se wilayah Cirebon di kantor perwakilan Bank Indonsia setempat Selasa, 20 Februari 2024. /Foto/Epih/KC/

KABARCIRBON -  Dalam menjaga ketersediaan kebutuhan pangan dan menekan laju inflasi, Kantor perwakilan Bank Indonesia (KpW/BI) Cirebon menyelengarakan High Level Meeting (HLM) bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se wilayah Cirebon di kantor perwakilan Bank Indonsia setempat Selasa, 20 Februari 2024.

Kepala Bank Indonesia Cirebon Anton Pitono mengungkapkan,  Bank Indonesia terus mendukung pengendalian inflasi  dari sisi penawaran sejalan arahan dari Presiden RI dalam  Rakornas Pengendalian inflasi 2022 yang ditindaklanjuti dengan inisasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) pada 2022.

"Yang memicu kebutuhan pokok masyarakat pada wilayah Cirebon salah satunya dari tingkat konsumsi. Meski ini (Konsumsi) mencerminkan tingkat kesejahteraannya yang membaik, akan tetapi harus juga diimbangi dan diantisipasi  dari sektor produksinya. Kita tahu, bahwa wilayah Cirebon ini merupakan sumber produksi pangan. Karena itu, dipersifikasi baik untuk produksi tanamnya hingga pendistribusiannya harus terus diawasi," papar Anton.

Baca Juga: Tingkatkan Kapasitas Menulis Karya Ilmiah, Puluhan Dosen di UGJ Ikuti Workshop Aplikasi Mendeley

Lebih lanjut diungkapkan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan di wilayah Cirebon, dari masing-masing daerah yang surplus diharapkan juga untuk bisa saling berkordinasi, dengan tujuan bagi daerah yang mengalami defisit dapat disuplay oleh daerah mengalami suplus pangan 

"Sehingga baik kelangkaan maupun keterbatasan yang disebabkan tingginya permintaan bisa saling terkonfirmasi, dan dapat diantisipasi jauh-jauh hari," tuturnya.

Dalam kegiatan itu juga terungkap, kendala pasokan beras turut berpenagruh terhadap kenaikan harga beras medium dan premium yang melonjak sejak Januari 2024. Selain, terjadinya kelangkaan pasokan beras di pasaran juga berimbas terhadap pembatasan pembelian beras bagi konsumen.

Baca Juga: Tancap Gas Dekarbonisasi, Pertamina Resmikan PLTS Kilang Balongan

Karena itu, sebagai tindak lanjut dari pengendalian inflasi beras, percepatan distribusi beras SPHP Bulog ke pasar tradisional dan pasar modern salah satu solusinya.

"Selain melakukan sidak ke pasar-paras untuk memastikan tidak terjadi penimbunan beras menjelang Ramadhan & Idul Fitri, serta upaya melakukan pemetaan riil kebutuhan alsintan di setiap daerah serta revitalisasi RMU skala kecil menjadi skala menengah untuk meningkatkan kualitas rendemen beras yang diproduksi," papar Anton.***

 

Editor: Epih Pahlapi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x