Network
KABARCIREBON - Pendakwa KH Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym mengungkap filosofi ilmu kelapa saat menjadi tamu di poscast Deddy Corbuzier, Selasa, 6 Juni 2023.
Filosofi ilmu kelapa diperoleh Aa Gym dari gurunya ketika diterpa ujian. Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhiid Bandung yang kini berusia 62 tahun itu, mengakui pernah mengalami banyak pujian. Dan juga mengalami banyak cacian bertubi-tubi dan berlangsung lama.
Dan baginya, ketika dipuji banyak orang, itu adalah saat terburuk. Sebab, pujian membuat orang tidak jujur melihat diri yang sebenarnya.
Sedangkan ketika dicaci banyak orang, sesungguhnya itu adalah nikmat besar. Karena dari cacian itu, seseorang menjadi introspeksi, mengevaluasi diri untuk melakukan perbaikkan.
Dari dua hal itu, Aa Gym mendapat ilmu baru dari gurunya tentang filosofi kelapa. Karena, sari pati kelapa itu justru keluar ketika kelapa itu dijatuhkan dari ketinggian.
Bukan hanya dijatuhkan dari ketinggian, kelapa itu digunduli sabutnya, digetok kencang hingga terbelah, dicungkil, disisit, diparut, lalu diperas hingga keluarlah sari pati kelapa itu.
Menurut Aa Gym, pelajaran dari ilmu kelapa itu patut menjadi renungan ketika seseorang menghadapi ujian berupa penghinaan atau cacian. Karena, jika lulus dari cacian itu, maka akan keluar ketauhidan dari dalam dirinya.
Sehingga, hatinya terlepas dari cinta harta, benda, pujian, popularitas, dan makhluk secara berlebihan. Mendapat penjelasan dari Aa Gym tentang filosofi ilmu kelapa Deddy Corbuzier terkesima.
"Ini yang membuat saya kagum dari Aa Gym. Itu kenapa sejak dulu ketika belum mualaf saya selalu mengikuti pengajian Aa Gym. Dan saya menjadi mualaf ini salah satunya gara-gara Aa Gym," tutur Deddy Corbuzier yang saat ini berusia 46 tahun.
Baca Juga: Tiket Timnas Indonesia Vs Argentina Sisa 40.000, Ini Jadwal Pembelian
Kemudian dalam podcast tersebut juga dibahas soal bahagia. Karena, selama ini banyak orang yang keliru dalam meraih kebahagian. Dan Aa Gym menegaskan, salah besar kalau menganggap bahagia itu sesuai dengan yang kita inginkan. Kuncinya adalah rasa syukur.
"Banyak di antara kita ada yang sudah tua, tapi nggak tahu bagaimana bahagia itu. Income sudah banyak, tapi tidak bahagia. Jadi banyak uang bukan ukuran kebahagiaan," ujar Aa Gym.
Lalu, menjadi populer juga tidak bahagia. Karena orang populer itu, tidak punya privasi. Lalu, kedudukan tinggi juga bukan ukuran bahagia, buktinya banyak pejabat curhat karena stres dengan kedudukannya.
Baca Juga: Polemik Gotas VS DPC PDIP Usai
"Lalu, apakah memuaskan nafsu syahwat dengan berzinah itu bahagia? Demi Allah tidak bahagia. Bahagia itu dijelaskan dalam Quran Surat An Nahl 97," ujar Aa Gym.
Dalam Quran Surat An Nahl ayat 97 dijelaskan bahwa bahagia itu adalah hayatan thoyibah. "Yakni menjalani hidup dengan ajek mantap dalam epsiode apa pun. Baik dalam senang, susah, dipuji, caci, ada, tiada, naik, turun, sehat, sakit disikapi dengan syukur dan semua itu tetap membuat nyaman, nikmat bahagia," kata Aa Gym.
"Ini bukan ngarang, kita diciptakan ini untuh bahagia, kalau tahu ilmunya. Kita ini milik Allah, terserah Allah. Takdir terhadap orang beriman itu pasti baik," tambahnya.***
