Hadis Bencana Agama, Peringatan Buat Ahli Fikih, Pemimpin dan Mujtahid

29 Januari 2023, 06:44 WIB
Kitab Syarah Mukhtaarul Ahaadiits /Muhammad Alif Santosa/Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Bencana yang paling besar adalah bencana agama. Itu terjadi ketika ilmu agama diselewengkan. Banyak orang yang tersesat. Maka, kerusakan di muka bumi akan terjadi di mana-mana.

Apa penyebabnya? Dalam hadis dijelaskan ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya bencana agama. Hadis tersebut diriwayatkan ad-Dailami melalui Ibnu Abbas RA.

"Bencana agama ada tiga yaitu: ahlif fikih yang durhaka, imam yang zalim dan mujtahid yang jahil (tidak mengerti masalah agama)". Riwayat ad-Dailami melalui Ibnu Abbas RA.

Baca Juga: Keutamaan Bismillah, Inilah Penjelasan Dalam Al Qur'an dan Hadits

Penjelasan hadis:

Dalam hadis ini disebutkan tiga faktor penyebab terjadinya bencana agama. Yaitu ahli fiqih yang durhaka, imam atau pemimpin yang angkara murka dan mujtahid yang bodoh.

Ahli Fikih yang Durhaka.

Dikatakan demikian sebab jika seorang ahli fikih gemar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat, niscaya fatwa yang disampaikannya tidak akan dihargai orang lain.

Atau fatwanya itu hanya berdasarkan hawa nafsu. Tidak sesuai dengan ketentuan ajaran agama. Agama justru memerintahkan untuk memerangi hawa nafsu. Jika fatwa berdasarkan hawa nafsu maka akan menimbulkan banyak kerusakan dalam agama.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Sholawat Jibril, Sholallahu Ala Muhammad Teks Arab dan Indonesia

Selain itu, ahli fikih adalah orang yang diteladani dalam masalah agama karena keahliannya dalam ilmu fikih. Seharusnya memberikan contoh yang baik kepada orang-orang yang masih awam.

Apabila ia memberikan contoh yang tidak baik, maka tindakannya akan menyesatkan orang lain dan akan menjadi bencana bagi agama.

Imam atau Pemimpin yang Zalim

Seorang pemimpin dituntut untuk berlaku adil. Apabila ia bersikap sewenang-wenang, maka ia merupakan pemimpin zalim. Bahkan akan berdampak negatif terhadap agama.

Baca Juga: Kisah Sandal Nabi Muhammad SAW Dalam Peristiwa Isra Miraj

Yang dituruti hanyalah hawa nafsu angkara murka sehingga peraturan dan keputusannya membuat bencana besar bagi agama.

Mujtahid yang Jahil

Sama halnya dengan orang yang mengaku sebagai mujtahid, pada hal ia belum sampai ke tingkat mujtahid yang sesungguhnya.

Fatwa yang disampaikannya tidak berdasarkan penguasaan yang mendalam, melainkan hanya berdasarkan terkaan saja.

Baca Juga: Nasi Jamblang di Lidah SBY, Intip Lauk Apa Saja yang Diplilih

Akibatnya, ia keliru dalam memberikan fatwa, sehingga sesatlah ia, dan menyesatkan orang lain. Hal ini jelas akan menimbulkan bencana dan malapetaka besar bagi agama.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Syarah Mukhtaarul Ahaadiits

Tags

Terkini

Terpopuler