Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 6, Abdul Muthalib Tebus Abdullah dengan Seratus Ekor Unta

3 Februari 2023, 08:17 WIB
Ilustrasi seratus ekor unta dikurbankan Kakek Nabi, Abdul Muthalib untuk menebus Abdullah (ayah nabi) /pixabay/

KABARCIREBON - Dengan menguatkan hati, Abdul Muthalib menuntun Abdullah (ayah Nabi) menuju sebuah tempat di dekat sumur Zamzam yang terletak di antara dua berhala Isaf dan Na'ila.

Di tempat itulah, biasanya orang orang Mekah melakukan pengurbanan hewan.

Namun, masyarakat semakin keras menghalangi Abdul Muthalib melakukan niatnya. Akhirnya, kekerasan hatinya pun luluh.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 5, Nazar Abdul Muthalib dan Penemuan Sumur Zamzam

"Baiklah, tetapi apa yang harus kulakukan dengan nazarku?"

"Kalau penebusannya dapat dilakukan dengan harta kita, kita tebuslah," kata Mughirah bin Abdullah dari suku Makhzum.

Setelah diadakan perundingan, mereka sepakat menemui seorang ahli spiritual di Yatsrib.

"Berapa tebusan kalian?" tanya wanita ahli spiritual itu.

"Sepuluh ekor unta,"

Baca Juga: Shalawat Ya Hadi Sir Ruwaida, Teks Arab dan Terjemahan Indonesia

"Kembalilah ke negeri kalian. Sediakan tebusan 10 ekor unta. Kemudian undi antara unta dan anak itu,".

"Jika yang keluar nama anakmu, tambahlah jumlah untanya, kemudian undi lagi sampai nama unta yang keluar,".

Mereka pulang dengan lega dan segera mengundi dengan anak panah. Ternyata yang keluar adalah nama Abdullah.

Baca Juga: Teks Arab Shalawat Tarhim dan Terjemahan Indonesia, Assholatu Wassalamu Alaik

Mereka menambahkan tebusan unta dan mengundi lagi. Ternyata, lagi lagi nama Abdullah yang keluar.

Demikianlah, Abdul Muthalib menambah dan menambah terus jumlah unta. Ketika jumlah unta sudah mencapai 100 ekor, barulah nama unta yang keluar.

"Dewa sudah berkenan," seru orang orang.

"Tidak," bantah Abdul Muthalib. "Harus dilakukan sampai 3 kali."

Akhirnya, setelah 3 kali dikocok, yang keluar adalah nama unta.

Baca Juga: Terpedaya Disinformasi, Hoaks Penculikan Anak Merebak di Seluruh Penjuru Indonesia

Sebanyak 100 ekor unta itu pun disembelih dan dibiarkan begitu saja tanpa disentuh manusia dan hewan.

Karena mereka beranggapan bahwa unta itu untuk dewa.

Keturunan Dua Orang yang Disembelih

Diriwayatkan dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:

"Aku adalah anak dua orang yang disembelih."

Yang dimaksud oleh beliau adalah Nabi Ismail kakek moyangnya, dan Abdullah ayahnya.

Baca Juga: Ini Dia Trik Orang Tua Agar Anak Terhindar dari Penculikan

Si Penguasa Yaman

Saat Abdul Muthalib memimpin Mekah, ada sebuah peristiwa dahsyat.

Kejadian ini bermula dari Yaman, sebuah negeri yang terletak jauh di sebelah selatan Mekkah.

Saat itu, Yaman diperintah oleh seorang penguasa bernama Abrahah Al Asyram.

"Aku tidak habis pikir, mengapa setiap tahun seluruh bangsa Arab datang ke tanah Mekkah?" seru Abrahah kepada para menterinya.

"Paduka tahu, di sana ada sebuah bangunan bernama Ka'bah,"

"Bangunan tua itu begitu disucikan oleh penduduk Jazirah Arab sehingga mereka tidak dapat berpaling darinya,".

Baca Juga: Profil Desa Mundupesisir Cirebon, Ada Hutan Mangrove Kasih Sayang

"Ke sanalah mereka pergi beribadah menyembah para dewa sepanjang tahun," jawab salah seorang menteri.

"Apa istimewanya bangunan tua yang terbuat dari batu kasar itu?".

"Aku ingin negeri kita, Yaman, mempunyai sebuah rumah suci yang akan membuat bangunan tua di Mekah itu, menjadi tidak berarti lagi dan dilupakan orang!"

"Namun, apa mungkin kita bisa membuat rumah suci baru yang bisa menandingi Ka'bah?"

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 4, Ikhtiar Abdul Muthalib Mencari Sumur Zamzam yang Tertimbun Ratusan Tahun

"Mengapa tidak? Buat sebuah gereja yang sangat indah! Hiasi dengan perlengkapan paling mewah yang kita miliki! Gerbang emas, jendela perak, lantai pualam yang berkilau!,"

"Semuanya! Kerahkan seluruh ahli bangunan! Aku ingin gereja itu selesai dalam waktu singkat!"

Tidak lama kemudian, berdirilah sebuah gereja seindah yang diinginkan Abrahah. Sang Penguasa Yaman itu mengunjunginya dengan rasa puas.

"Lihat, tidak lama lagi, seluruh orang Arab akan datang ke sini!" kata Abrahah kepada bawahannya.

Baca Juga: Kisah Sandal Nabi Muhammad SAW Dalam Peristiwa Isra Miraj

"Bahkan orang orang Mekkah akan melupakan rumah tua mereka begitu melihat bangunan seindah ini!".

Bendungan Ma'rib

Penduduk asli Yaman adalah kaum Saba. Sebelum datangnya Islam, negeri Yaman telah terkenal dengan kemajuan teknologi bangunannya.

Salah satu bangunan yang amat terkenal adalah Bendungan Raksasa Ma'rib. Ketika bangunan ini jebol, banjir besar melanda daerah sekitarnya sehingga para penduduk terpaksa pindah.

KISAH RASULULLAH SAW

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Kisah Nabi Muhammad SAW ini diambil dari KULIAH SIROH NABAWIYAH Bagian 06 Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf Benda Kerep Cirebon.(Bersambung)***

 

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf

Tags

Terkini

Terpopuler