Renungan, Nasihat Ini Akan Bikin Anda Berhenti Melukai Perasaan Orang Lain

15 Februari 2023, 17:53 WIB
Ilustrasi menjaga hati dan perasaan. /Shibab Nymur / PEXELS.

KABARCIREBON - Renungan, kisah ini bisa menjadi sebuah nasihat bagi Anda untuk berhenti melukai perasaan orang lain.

Kisah itu terjadi pada seorang anak lelaki yang memiliki watak buruk, emosional dan mudah melakukan tindakan anarkis. Namun sang anak ingin sekali watak buruknya hilang.

Lalu, ayahnya memberi dia sekantung penuh paku. Dan sang ayah menyuruhnya memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap kali dia kehilangan kesabaran atau berselisih paham dengan orang lain.

Baca Juga: Pangdam III Siliwangi dan PWI Jabar Gelar Diskusi Bahas Ketahanan NKRI, Ekonomi, Sosial dan Budaya

Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar. Pada pekan pekan berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.

Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar.

Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun. Dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.

Baca Juga: Daihatsu Resmi Memperkenalkan All New Ayla: Tampil Lebih Bertenaga, Gunakan Mesin Daihatsu Rocky

Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap kali dia berhasil menahan diri atau bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.

Sang Ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata. "Anakku, kamu sudah berlaku baik, tapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar, pagar ini tidak akan kembali seperti semula".

Baca Juga: KABAR MAJALENGKA : Biadab ! Anak Sambung Asal Majalengka Diperkosa Ayah Tiri,Pelaku Kini Menjadi Buron Polisi

"Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu akan selalu meninggalkan luka seperti yang terjadi pada pagar itu."

"Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tapi akan meninggalkan luka, tak peduli berapa kali kau meminta maaf dan menyesal, luka tersebut tetap akan tertinggal".

Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik, bahkan mungkin bisa lebih. Bukti keimanan seseorang adalah ketika sikap baik kepada orang terdekat.

Baca Juga: Kapolres Indramayu Fahri Siregar Tolong Korban Kecelakaan Pantura di Malam Hari

عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رسولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال مَن كانَ يُؤمِنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فلا يُؤذِ جَارَهُ، وَمَن كَانَ يُؤمِنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فلْيُكرِم ضَيْفَهُ، وَمَن كانَ يؤمنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرا أَو لِيَسْكُتْ

Dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda.

 "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia menyakiti tetangganya.

Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.

Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam," (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa S2 IAIN Cirebon Ikuti Orientasi Akademik

Jadi sebenarnya dalam Islam perkara ucapan dan lisan itu adalah perkara yang sangat kita jaga baik-baik. Di dalam Al Quran dalam surat Al Baqarah ayat 82 dijelaskan:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

Orang yang beriman dan beramal soleh maka akan diletakkan di surga. Siapakah mereka? Salah satunya

وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

Orang yang berkata-kata baik kepada setiap orang.

Baca Juga: Hujan Deras di Kota Cirebon Akibatkan Pohon Tumbang, Timpa Kabel Listrik

Berarti ayat ini menyatakan, siapa yang ucapannya paling baik, dialah yang terbaik akhlaknya. Dan dialah yang dimuliakan oleh Allah SWT.

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرًا أو ليصْمُت

Orang yang beriman kepada Allah di hari kiamat berkatalah yang baik. Atau kalau tak mampu berkata yang baik, lebih baik diam.

Dikutip dari Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf Benda Kerep Cirebon.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf

Tags

Terkini

Terpopuler