Menggali Sumur Zamzam
Saat itu, Sumur Zamzam telah terkubur dan dilupakan orang selama ratusan tahun.
Namun, Abdul Muthalib tidak pernah lupa pada sejarah Mekah. Dulu pernah ada mata air yang menghidupi Mekah, mata air yang memancar keluar oleh kaki Ismail.
“Aku harus menemukannya!” pikir Abdul Muthalib.
“Aku harus menemukan kembali Sumur Zamzam yang telah dilupakan orang! Apalagi aku bertugas menyediakan air dan makanan bagi penduduk Mekah.”
Pikiran seperti itu tidak pernah hilang dari benaknya. “Aku harus menemukannya! Aku harus menemukannya!”
Baca Juga: Kisah Sufi, Dzun Nun Al-Mishri Uji Kesholehan Santri Melalui Tutup Nampan
Setelah itu, Abdul Muthalib mengambil tembilang (alat untuk menggali bertangkai panjang) dan memanggil putra satu-satunya.
“Harits, temani ayah mencari dan menggali kembali Sumur Zamzam!”