Kisah Nabi Muhammad SAW Bagian 4, Ikhtiar Abdul Muthalib Mencari Sumur Zamzam yang Tertimbun Ratusan Tahun

- 2 Februari 2023, 08:57 WIB
Ilustrasi Ikhtiar Abdul Muthalib mencari sumur zamzam yang tertimbung ratusan tahun lalu.
Ilustrasi Ikhtiar Abdul Muthalib mencari sumur zamzam yang tertimbung ratusan tahun lalu. /screenshot youtube kisah sejarah kelahiran Nabi Muhammad SAW/

KABARCIREBON - Setelah tumbuh dewasa, Abdul Muthalib pun menjadi seorang pemuka Mekah sebagaimana Hasyim, bapaknya.

Sementera itu, ketika Hasyim meninggal, hartanya dikuasai oleh Naufal, adiknya yang terkecil.

Setelah dewasa, Abdul Muthalib hendak meminta harta ayahnya, tetapi Naufal menolak.

Baca Juga: Tenang dan Jangan Tergesa-gesa, Simak Hadis Nabi Ini

Abdul Muthalib pun meminta bantuan kerabat ibunya yang tinggal di Yatsrib.

Orang-orang Yatsrib mengirimkan 80 pasukan berkuda. Naufal pun ketakutan dan menyerahkan harta Hasyim kepada Abdul Muthalib

Pada zaman pemerintahannya, Abdul Muthalib melakukan sebuah perbuatan yang akan dikenang orang sepanjang zaman.

Sumber Air Mekah

Abdul Muthalib adalah pengurus air dan makanan bagi tamu-tamu yang datang ke Mekah.

Setelah ratusan tahun Sumur Zamzam tertimbun, air harus didatangkan dari beberapa sumur yang terpencar-pencar di sekitar Mekah.

Baca Juga: Firasat Orang Beriman Jangan Dianggap Sepele, Renungi Hadis Ini dan Simak Kisah Khalifah Umar Bin Khattab

Menggali Sumur Zamzam

Saat itu, Sumur Zamzam telah terkubur dan dilupakan orang selama ratusan tahun.

Namun, Abdul Muthalib tidak pernah lupa pada sejarah Mekah. Dulu pernah ada mata air yang menghidupi Mekah, mata air yang memancar keluar oleh kaki Ismail.

“Aku harus menemukannya!” pikir Abdul Muthalib.

“Aku harus menemukan kembali Sumur Zamzam yang telah dilupakan orang! Apalagi aku bertugas menyediakan air dan makanan bagi penduduk Mekah.”

Pikiran seperti itu tidak pernah hilang dari benaknya. “Aku harus menemukannya! Aku harus menemukannya!”

Baca Juga: Kisah Sufi, Dzun Nun Al-Mishri Uji Kesholehan Santri Melalui Tutup Nampan

Setelah itu, Abdul Muthalib mengambil tembilang (alat untuk menggali bertangkai panjang) dan memanggil putra satu-satunya.

“Harits, temani ayah mencari dan menggali kembali Sumur Zamzam!”

Harits mengangguk. Kemudian, mereka mulai mencari di mana dulu letak Mata Air Zamzam berada.

Setelah beberapa kali mencoba menggali di beberapa tempat, Sumur Zamzam tidak juga ditemukan.

“Ayah, mungkin Sumur Zamzam memang telah hilang,” kata Harits.

Baca Juga: Imam Jalaluddin As Suyuthi Lahir di Bulan Rajab, Ini Biografinya

“Tidak Nak, Ayah yakin Sumur itu masih ada! Kita harus menemukannya! Orang-orang Mekah akan hidup lebih baik jika Sumur Zamzam ada di tengah kita!”

Dengan gigih keduanya pun terus mencari sumur Zam-Zam.

Orang-orang Quraisy, penduduk asli Mekah, melihat perbuatan mereka dengan heran.

“Mengapa engkau masih terus menggali, Abdul Muthalib? Bukankah dulu nenek moyang kita, Mudzaz bin Amr pernah menggalinya, tapi tidak berhasil?”

Baca Juga: Keajaiban Air Zamzam, Per Menit Pancarkan 660 Liter Air

Abdul Muthalib menaruh tembilangnya dan duduk.

Ya, ratusan tahun yang lalu Mudzaz bin Amr mertua Nabi Ismail عليه ااسلام pernah mencoba menggali Zamzam tapi tidak berhasil.

Padahal, saat itu Mudzaz telah mempersembahkan sesaji berupa pedang dan pelana berpangkal emas agar Sumur Zamzam ditemukan.

للَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ مُحَمد

Kisah Nabi Muhammad SAW ini diambil dari Kuliah Siroh Nabawiyah Bagian 4 Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf Benda Kerep Cirebon.***

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x