Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang Ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata. "Anakku, kamu sudah berlaku baik, tapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar, pagar ini tidak akan kembali seperti semula".
"Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain, hal itu akan selalu meninggalkan luka seperti yang terjadi pada pagar itu."
"Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tapi akan meninggalkan luka, tak peduli berapa kali kau meminta maaf dan menyesal, luka tersebut tetap akan tertinggal".
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik, bahkan mungkin bisa lebih. Bukti keimanan seseorang adalah ketika sikap baik kepada orang terdekat.
Baca Juga: Kapolres Indramayu Fahri Siregar Tolong Korban Kecelakaan Pantura di Malam Hari
عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رسولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قال مَن كانَ يُؤمِنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فلا يُؤذِ جَارَهُ، وَمَن كَانَ يُؤمِنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فلْيُكرِم ضَيْفَهُ، وَمَن كانَ يؤمنُ باللهِ واليومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرا أَو لِيَسْكُتْ
Dari sahabat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda.