Kisah Sedih Muhammad Kecil Ziarah ke Makam Abdullah dan Wafatnya Aminah di Perjalanan ke Makkah (Bagian 15)

- 18 Februari 2023, 11:19 WIB
Ilustrasi Kisah Sedih Muhammad Kecil Ziarah ke Makam Abdullah dan Ibunda Aminah Wafat di Tengah Perjalanan dari Madinah ke Makkah
Ilustrasi Kisah Sedih Muhammad Kecil Ziarah ke Makam Abdullah dan Ibunda Aminah Wafat di Tengah Perjalanan dari Madinah ke Makkah /Kabar Cirebon/

KABARCIREBON - Bani Sa'ad adalah sebuah kampung terpencil tempat Nabi Muhammad SAW dibesarkan.

Lokasinya sekitar 160 kilometer dari Makkah. Di kampung Bani Sa'ad inilah Nabi SAW tinggal dan dibesarkan oleh ibu susunya Halimah As Syadiyah.

Di Kampung Bani Sa'ad ini, Muhammad kecil sudah akrab dengan kehidupan menggembala kambing.

Baca Juga: Kisah Muhammad Kecil Tunggangi Unta Hebat Keliling Ka'bah dan Doa Kakek Abdul Muthalib (Bagian 14)

Pun demikian, saat Nabi kembali ke Makkah ke pangkuan Ibunda Aminah dan kakek Abdul Muthalib.

Di Makkah, Muhammad kecil berada dalam asuhan sang kakek, Abdul Muthalib. Sebab, ayah beliau, Adullah wafat saat Nabi berada dalam kandungan ibunda Aminah.

Abdul Muthalib mencurahkan seluruh kasih sayangnya kepada sang cucu. Ia mengasuh dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga: Ada Ada Saja, Di Tengah Pengunduran Lucky Hakim, Warga Indramayu Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak

Seperti diketahui, ketokohan Abdul Muthalib tak diragukan. Abdul Muthalib merupakan pemimpin seluruh Quraisy dan Makkah.

Abdul Muthalib adalah putra Hasyim yang wafat di Palestina. Abdul Muthalib kecil memiliki nama Syaibah. Lalu dibesarkan oleh pamannya bernama Al Muthalib.

Sehingga, saat berada di Mekkah, Syaibah dikenal dengan sebutan Abdul Muthalib. Nama tersebut lebih populer dari nama aslinya Syaibah.

Baca Juga: Akhirnya, Lucky Hakim Ungkap Alasan Mundur Sebagai Wakil Bupati Indramayu, Bikin Simpatik Publik

Nabi Muhammad SAW yang saat itu berusia lima tahun, mendapat perlakuan istimewa dari sang kakek Abdul Muthalib.

Abdul Muthalib menyediakan hamparan khusus untuk Nabi Muhammad sebagai tempat duduk di bawah naungan Ka'bah.

Sedangkan anak-anak beliau yang merupakan paman Nabi SAW, tidak ada yang berani duduk di tempat itu karena menghormati ayahnya, Abdul Muthalib.

Baca Juga: Ini Sejumlah Tempat Wisata Religi dan Cagar Budaya di Cirebon yang Jarang Dikunjungi Wisatawan

Suatu saat, Muhammad kecil duduk di atas hamparan itu. Sang paman menarik pundak untuk menahan Muhammad kecil duduk di hampran yang dibuat Abdul Muthalib.

Tidak lama sang kakek datang. Abdul Muthalib memerintahkan anak-anaknya untuk membiarkan Muhammad duduk di hamparan yang sengaja ia sediakan.

"Biarkan Muhammad duduk. Demi Allah, sesungguhnya dia akan memiliki kedudukan yang agung," katanya.

Baca Juga: Polemik Gagal Bayar Jangan Sampai Korbankan para Juara Porprov Jabar

Lalu, sang kakek duduk memangku cucunya Muhammad SAW di atas hamparan tersebut. Ia mengelus punggung Nabi dengan penuh kasih sayang.

Suatu ketika, ibunda nabi, Aminah berniat membawa Muhammad SAW ke Yastrib (Madinah). Aminah berniat mengenalkan Muhammad kepada saudara ibunya dari keluarga Najjaar.

Selain itu, Aminah juga ingin mengajak Muhammad kecil ziarah ke makam Abdullah, ayah nabi.

Baca Juga: Korban Dugaan Pencabulan Oknum Guru SD Bertambah 4 Murid Lagi

Dalam perjalanan, Aminah membawa budak perempuan peninggalan Abdullah bernama Ummu Aiman.

Setibanya di Yatsrib, Aminah dan Muhammad kecil disambut hangat saudaranya. Muhammad diperlihatkan rumah ayahnya Abdullah. Kemudian juga diperlihatkan makam atau tempat dikuburnya Abdullah.

Ibunda Aminah juga bercerita panjang lebaar tentang sang ayah yang wafat saat nabi dalam kandungan. Itu adalah saat pertama Muhammad kecil benar-benar merasa sebagai anak yatim.

Baca Juga: PGRI Cilimus Utamakan Melindungi Korban Dugaan Pencabulan

Sekitar satu bulan Aminah dan Muhammad kecil tinggal di Yatsrib atau Madinah. Kini, mereka pun bersiap pulang dengan tunggangan dua ekor unta yang dibawa dari Makkah.

Perjalanan dari Madinah ke Makkah dengan menunggangi unta diperkirakan sekitar dua minggu.

Dalam perjalanan menuju Makkah, Ibunda Aminah menderita sakit. Saat itu, sedang berada di sebuah daerah bernama Abwa.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Sektor Bisnsi Logistik: Mitsubishi Siap Memproduksi dan Memasarkan Minicab-MiEV1 di Indonesia

Abwa adalah sebuah dusun yang terletak di antara Madinah dengan Juhfa. Jaraknya 37 km dari Madinah.

Di Abwa, ibunda Nabi, Aminah mengalami sakit yang cukup serius hingga akhirnya meninggal dunia.

"Ibu! Ibu!," demikian Muhammad SAW dengan air mata meleleh memanggil ibunya yang sudah wafat.

Baca Juga: Lengkap, Inilah Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

Ummu Aiman pun memeluk Muhammad kecil menyaksikan tubuh ibunya dikuburkan di tempat itu.

Genap berusia enam tahun, Muhammad telah menjadi seorang anak yatim piatu. Wallahu'alam Bishowab.(Bersambung)

Editor: Muhammad Alif Santosa

Sumber: Majelis Kopi Pahit Forsil Alma'ruf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x