Dengan tenang Bung Karno berkata. "Aku tidak khawatir, karena aku telah meninggali bangsaku dengan sebuah way of life, yaitu Pancasila," ujarnya.
Menurut para ahli sejarah di Serbia, di antara Indonesia dan Yugoslavia, yang paling berkemungkinan pecah atau mengalami disintegrasi seharusnya Indonesia.
Alasannya, Yugoslavia lebih beruntung dibandingkan Indonesia, karena wilayahnya tidak terpisah-pisah dan tidak beretnis sebanyak Indonesia.
Baca Juga: J-Hope BTS Jadi Tentara Aktif, Kini Jadi Instruktur Latihan di Kamp Pelatihan Divisi Infanteri
Namun, pada akhirnya, bangsa Yugoslavia pecah menjadi 7 (tujuh) negara kecil seperti Serbia, Kroasia, Bosnia, Slovenia, Montenegro, Kosovo dan Makedonia.
Ternyata, menurut mereka, bangsa Indonesia lebih beruntung karena memiliki pegangan hidup Pancasila yang menyatukan penduduknya yang terdiri atas berbagai suku atau golongan dan memeluk berbagai agama dan kepercayaan.
"Aku tidak mengatakan aku yang menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan, hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah,".
Baca Juga: UPDATE Jadwal Salat di Wilayah Kabupaten Kuningan Untuk Hari Jumat 2 Juni Bersumber dari Kemenag RI
Jika kamu kehilangan uang, kamu bisa mencarinya lagi esok. Tapi kalau kamu kehilangan negerimu, kamu tak bisa mencarinya lagi. Kehilangan negerimu, kehilangan Tanah Airmu, sama saja dengan kehilangan dirimu sendiri.