Gubernur DIY dan Kapolri Gelorakan Pemilu 2024 Damai

- 21 Januari 2024, 13:19 WIB
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri acara seni rupa dan pentas seni musik di Yogyakarta.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri acara seni rupa dan pentas seni musik di Yogyakarta. /IST /

KABARCIREBON - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri acara seni rupa dan pentas seni musik di Yogyakarta dalam rangka merekatkan persatuan jelang Pilpres 2024. 

Gubernur DIY dalam sambutannya menilai, tahapan kampanye pemilu tahun ini berjalan kondusif. Di DIY, masyarakat bersama-sama menjaga ketertiban, sehingga terhindar dari gesekan.

"Pemilu serentak 2024 hari ini memasuki masa kampanye. Bersyukur di Yogja dan di Indonesia tahapan itu berjalan lebih tertib, minim konvoi yang rentan terkait gesekan sosial," jelas Sri Sultan di Titik Nol KM Yogyakarta.

Baca Juga: Joget Gemoy Warnai Kampanye Prabowo di Majalengka

Sri Sultan pun mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan di tengah dinamika politik saat ini. Ia mengatakan, sikap menghormati merupakan bentuk kerendahan hati kepada sesama manusia, terlepas apapun pilihan politiknya.

Siapapun dan bagaimanapun posisi seseorang, ujar Sri Sultan, sikap memanusiakan manusia harus dilakukan. Hal itu merupakan etika dan adab yang harus dijunjung tinggi masyarakat.

"Semua tahapan Pemilu serentak atau pun pilkada setelahnya tak hanya jadi arena kontestasi politik semata bagi peserta, namun juga pembelajaran politik saling asah, asih, asuh untuk mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi," ujar Sri Sultan.

Baca Juga: Prabowo Kampanye di Majalengka Didampingi Maruarar Sirait, Ini Reaksi Ketua DPC PDIP Karna Sobahi

Ditambahkan Sri Sultan, Pemilu damai menjadi harapan yang akan terus didengungkan. Baginya, Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.

"Karena siapapun dia dan bagaimana pun posisinya setiap orang harus tiap dimanusiakan. Inilah etika dan adab yang harus dijunjung sebagai jati diri masyarakat Indonesia," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Fanny Crisna Matahari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x